MALE INSPIRE.id – Keterbatasan tidak menjadi hambatan bagi seseorang untuk meraih kesuksesan dalam hidup. Hal itulah yang ditunjukkan oleh John McFall, atlet cabang atletik peraih tiga medali dalam paralimpiade.
McFall mendapatkan satu medali perak dan perunggu dalam IPC Athletics World Championships Assen 2006.
Satu medali perunggu lainnya didapatkan McFall dalam ajang Paralimpiade Beijing 2008, dikutip laman resmi IPC.
Baca juga: Dilelang, McLaren F1 2006 yang Pernah Dikendarai Lewis Hamilton
Di samping menjadi atlet, McFall juga seorang dokter sekaligus disebut-sebut bakal menjadi astronot difabel pertama di dunia.
Perjalanan hidup John McFall
John McFall merupakan pria kelahiran Inggris Raya tahun 1981 yang tumbuh di Somerset, Inggris. Ia awalnya sangat menyukai permainan hoki.
Naas, insiden tragis menimpanya di tahun 2000. Dalam perjalanan ke Koh Samui, Thailand, McFall terlibat dalam kecelakaan sepeda motor serius yang membuat lutut dan kaki kanan bawahnya patah.
McFall muda yang saat itu masih berusia 19 tahun terpaksa harus diamputasi kaki kanannya, seperti dilaporkan The Standard.
Kendati demikian, ia tidak patah semangat dan terus melanjutkan hidup sebagai penyandang disabilitas.
McFall memiliki latar belakang di bidang olahraga dan ilmu latihan, dan menyelesaikan gelar sarjana di Universitas Swansea, Inggris, pada 2004.
Usai menuntaskan kuliah, ia melanjutkan kuliah pasca-sarjana dan mendapatkan gelar master dari University of Wales Institute di Cardiff, Inggris di tahun 2005.
Baca juga: AC Milan Luncurkan Jersey Ketiga Musim 2024-2025
Jadi atlet lari difabel
Di tahun yang sama usai kelulusan kuliah pasca-sarjana, ia memulai karier menjadi atlet lari lintasan dan lapangan profesional.
Ia terpilih mewakili Inggris Raya di Kejuaraan Eropa Komite Paralimpiade Internasional di Finlandia pada Agustus 2005.
Dalam ajang tersebut, ia meraih medali perunggu dalam lomba lari 200 meter dan berada di posisi keempat dalam lomba lari 100 meter.
Beberapa tahun berikutnya, Mcfall berlomba di sejumlah ajang internasional dan memenangi berbagai medali.
Di kemudian hari, dia dikenal sebagai salah satu atlet paralimpiade tercepat di dunia dalam lari 100 dan 200 meter di kelas penyandang amputasi di atas lutut.
Saat menjadi atlet, McFall bergabung dengan Dewan Atlet Atletik Inggris Raya, tempat ia menjadi juru bicara bagi sesama atlet di Program Podium Kelas Dunia.
Belum puas menjadi atlet, pada 2014, John lulus dengan gelar Sarjana Kedokteran dan Bedah dari Fakultas Kedokteran Universitas Cardiff, Inggris.
Ia menjadi anggota Royal College of Surgeons pada 2016 dan saat ini menjadi dokter spesialis trauma dan ortopedi di Inggris bagian selatan.
Baca juga: Apa Kabar Usain Bolt, Manusia Tercepat di Dunia Sepanjang Sejarah?
Calon astronot difabel pertama
McFall menjadi “parastronot” pertama di dunia pada 2022 ketika Badan Antariksa Eropa (ESA) mengumumkan kelas baru astronot magang.
Atlet disabilitas itu juga telah mengambil bagian dalam studi kelayakan “Fly!” dari ESA untuk ke luar angkasa.
ESA menilai, proyek tersebut akan menjawab tantangan yang mungkin dihadapi penyandang disabilitas dalam penerbangan antariksa.
Dengan sebagian studi yang akan selesai pada akhir tahun, McFall berharap ESA akan membuat seseorang dengan disabilitas fisik bisa merasakan pengalaman terbang ke luar angkasa.
“Saya berharap bisa mendapat kesempatan untuk terbang di masa depan. Itu akan luar biasa,” ujar McFall, sebagaimana diberitakan CNN.
“Saya juga berharap bisa menanam benih untuk warisan yang bisa diwariskan, melihat kemungkinan terbang dengan berbagai disabilitas.”
Selama studi tersebut, McFall menjalani pelatihan bertahan hidup di musim dingin dan laut, serta uji coba penerbangan tanpa gravitasi.
Hal itu menjadi tonggak penting dalam perjalanan luar angkasa yang lebih inklusif di kemudian hari.
Sampai hari ini, Fly! belum menemukan rintangan apa pun yang dapat menghalangi astronot penyandang disabilitas seperti McFall untuk ke luar angkasa.
Apabila berhasil, ia akan menjalani misi jangka panjang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang umumnya berlangsung selama enam bulan.