
MALE INSPIRE.id – Jika ditanya apa gunung tertinggi di dunia, sebagian besar orang mungkin akan menjawab Gunung Everest yang membentang di perbatasan antara Tibet dan Nepal.
Namun, jawaban atas pertanyaan tersebut sangatlah kompleks. Pasalnya, tinggi gunung sebenarnya berbeda-beda berdasarkan tempat pengukurannya.
Apabila mengukur ketinggian di atas permukaan laut rata-rata, memang Gunung Everest setinggi 8.849 meter jelas merupakan yang tertinggi di dunia.
Baca juga: Unik, Gunung di Tanzania ini Keluarkan Lava Hitam
Hanya saja, berdasarkan tinggi gunung dari dasar hingga puncak, Mauna Kea setinggi 10.211 meter, gunung berapi perisai yang tidak aktif di Pulau Hawaii, justru lebih unggul daripada Everest.
Ternyata, ada satu lagi pesaing kedua gunung tersebut: Gunung Chimborazo, sebuah stratovolcano yang tidak aktif di jajaran Cordillera Occidental di Andes Ekuador.
Bila diukur dari permukaan laut, Gunung Chimborazo sekitar 8.500 kaki lebih pendek dari Everest yang tingginya 20.548 kaki (hanya 6.263 meter).
Baca juga: Bisakah Mendaki Gunung dengan Sepatu Lari?
Meski demikian, puncak gunung itu sejatinya 6.800 kaki lebih jauh dari pusat Bumi, menjadikannya titik terdekat di Bumi dengan bintang-bintang.
“Jika Anda membayangkan Bumi sebagai titik biru di angkasa, di sanalah Anda dapat berdiri dan berada sejauh mungkin dari pusat titik tersebut,” jelas Derek van Westrum, fisikawan di Survei Geodetik Nasional NOAA, dilansir laman CNN.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Bumi sebenarnya sedikit menonjol di sekitar pinggangnya.
Baca juga: Keunikan Desa di Polandia, Rumah Penduduknya Berada di Satu Jalan yang Sama
“Bumi terbuat dari batu, dan bentuknya cukup bulat, tetapi karena berputar, ia menonjol di ekuator,” imbuh van Westrum.
Gaya sentrifugal dari rotasi planet yang konstan meremukkan batu, dan Chimborazo memanfaatkan remukan itu untuk berada lebih jauh dari pusat Bumi ketimbang pegunungan yang lebih tinggi dari permukaan laut di Himalaya atau Andes, yang semuanya terletak lebih jauh dari khatulistiwa.