MALE INSPIRE.id – Seringkali, beban pekerjaan yang tinggi membuat banyak orang sulit mengambil libur cuti untuk beristirahat sejenak dari rutinitas.
Alhasil, karyawan mengalami burnout di tempat kerja, dan tidak dapat menyelesaikan tugasnya secara maksimal.
Kesulitan mendapatkan libur cuti inilah yang memicu sepasang suami istri di Terre Haute, Indiana, AS untuk resign dari tempat mereka bekerja dan melakukan perjalanan keliling dunia bersama ketiga anaknya.
Baca juga: Tips Hemat dan Cepat a la ‘The Flash’ untuk Menyiapkan Liburan Akhir Pekan
Resign dari pekerjaan untuk menikmati liburan keliling dunia
Seperti diberitakan The New York Post, Mark Baker (40 tahun) dan istrinya, Tiffany (38) memutuskan berhenti bekerja pada April 2019 dan memilih untuk berbisnis properti.
Setelah mengumpulkan dana, Mark dan Tiffany berencana membawa ketiga putri mereka, yakni Giuletta, Penelope, dan Delia berlayar mengarungi 50 pelabuhan di 21 negara, termasuk Singapura, Australia, Afrika, dan Eropa pada akhir tahun 2024.
Ketiga anak mereka akan belajar di rumah (homeschooling), sementara pasangan suami istri itu menjalankan bisnis dari jarak jauh.
Petualangan keluarga Baker akan dimulai pada bulan Desember mendatang, diawali dengan penerbangan menuju Praha, dan berlanjut ke Marseille, Prancis, untuk naik kapal pesiar.
Baca juga: Berencana Liburan ke Singapura, Pahami Aturan ini
Mereka telah memesan dua kamar tidur untuk keluarga dan menyiapkan dana cadangan sebesar 10.000 dollar AS (sekitar Rp 160 juta) di luar dana perjalanan.
“Pelayaran dunia ini adalah salah satu tujuan kami. Kami berpikir, suatu hari nanti kami akan membawa anak-anak kami dalam pelayaran,” jelas Mark kepada South West News Service.
“Tiffany mendapatkan ide ini saat kami sedang dalam perjalanan pulang dari liburan di Louisiana, dan dia berkata ‘kenapa kita tidak melakukan pelayaran sekarang?’ Kami melakukan riset dan ternyata itu bisa diwujudkan.”
Mencari keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi
Keputusan mereka berawal ketika mereka berhenti dari pekerjaan dengan gaji besar untuk mencari keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi (work-life balance) yang lebih baik, kata Tiffany.
“Kami merasa tidak nyaman harus meminta izin untuk libur sehari. Ketika kami berhenti dari pekerjaan, itu lebih ke arah merancang hidup kami dan menjalani hidup tanpa rasa bersalah,” tutur wanita itu.
Baca juga: Cara Melupakan Pekerjaan saat Mengambil Libur Cuti
Terjun ke investasi properti
Setelah meninggalkan dunia korporat, pasangan ini memiliki sekitar 35 properti untuk disewakan, dari rumah keluarga hingga bangunan komersial.
“Mungkin kami sudah merenovasi 50 rumah dalam lima tahun terakhir,” kata Mark.
“Merenovasi rumah-rumah itu memungkinkan kami untuk mulai menyewakan properti.”
Mark memperkirakan, mereka menghasilkan sekitar 20.000 dollar AS (lebih kurang Rp 320 juta) per bulan dari bisnis penyewaan properti.
Di masa lalu, mereka pernah menghabiskan empat tahun tinggal di Eropa dan pernah ke Bali, destinasi yang ingin mereka kembali kunjungi.
Mark dan Tiffany juga sangat tertarik mengunjungi Brasil, serta melakukan tur keliling Australia.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.