MALE INSPIRE.id – Beberapa jenis pekerjaan memiliki beban yang lebih berat dibandingkan yang lain.
Beban kerja dan waktu kerja yang panjang sering kali membuat tubuh merasa lelah, dan berujung pada stres. Dalam jangka panjang, stres dapat memicu timbulnya depresi.
Tidak sedikit profesi yang lebih membuat pekerjanya lebih rentan stres ketimbang yang lain. Apa saja?
Baca juga: Kiat Menghadapi Drama di Kantor dengan Bijak
Jenis pekerjaan yang rawan picu depresi
Berikut peringkat lima teratas pekerjaan dengan tingkat depresi tertinggi, seperti dilaporkan laman Health.
1. Perawat pribadi
Profesi sebagai perawat pribadi ada di puncak daftar pekerjaan dengan tingkat depresi tertinggi. Hampir 11 persen pekerja di bidang ini mengaku mengalami depresi.
Pekerjaan harian yang meliputi menyuapi, memandikan, dan merawat mereka yang tidak mampu mengekspresikan rasa terima kasih karena telalu sakit ataupun terlalu muda merupakan beban nyata pekerjaan ini.
Fakta itu diungkapkan Christopher Willard, psikolog klinis di Tufts University yang juga pengarang buku Child’s Mind.
“Melihat orang sakit dapat amat membuat tertekan. Terlebih tanpa adanya timbal balik positif dari situasi itu,” jelas Willard, dikutip Health.
2. Pelayan restoran
Sebanyak 10 persen pekerja pria di bidang ini mengalami depresi.
Upah yang rendah dan pekerjaan yang melelahkan menjadi faktor pemicu. Apa yang membuat beban pekerjaan ini makin berat ialah mereka harus menerima perintah dari berbagai macam orang.
“Ini (pelayan restoran) sering kali menjadi pekerjaan tanpa apresiasi,” kata Deborah Legge, PhD, konselor kesehatan mental berlisensi.
Baca juga: Aturan Baru di Australia, Perusahaan Hubungi Karyawan di Luar Jam Kerja akan Didenda
3. Pekerja sosial
Tidak mengherankan jika karier sebagai pekerja sosial masuk di daftar pekerjaan dengan tingkat depresi tinggi.
Menangani anak korban kekerasan atau masalah sosial lainnya amatlah membuat tertekan. Ditambah lagi, keharusan berurusan dengan birokrasi yang bertele-tele.
Selain itu, pekerjaan ini memiliki jam kerja yang panjang, bahkan hingga 24 jam, tujuh hari seminggu.
“Pekerja sosial bekerja menghadapi mereka yang amat membutuhkan. Akan amat susah untuk tidak banyak berkorban dalam menjalankan pekerjaan ini,” papar Willard.
“Hal inilah yang membuat para pekerja di bidang ini mudah terjangkit depresi.”
4. Tenaga kesehatan
Dokter, perawat, dan terapis termasuk di kategori pekerjaan ini.
Waktu kerja yang tak menentu dan panjang menjadi faktor penyumbang stres pada profesi ini. Terlebih ketika mereka menyadari hidup dan mati orang lain ada di tangan mereka. Akibatnya, tingkat stres bisa meningkat tajam.
“Melihat pasien yang sakit, trauma, dan kematian setiap hari dapat membuat persepsi seseorang terhadap dunia menjadi kelabu,” ucap Willard.
Baca juga: Cara Jawab Pertanyaan ‘Mengapa Anda Ingin Pekerjaan ini’ saat Wawancara Kerja
5. Artis dan penulis
Meskipun terkesan glamor, profesi ini tidak memberikan kepastian dalam jumlah penghasilan. Selain itu jam kerjanya juga tak pasti. Mereka yang menekuni profesi ini kerap terisolasi dari kehidupan sosial.
Sekitar sembilan persen pekerja di bidang ini mengaku mengalami depresi. Bahkan, ada tujuh persen pekerja pria yang mengaku mengalami depresi berat.
“Banyak artis mengalami gangguan bipolar. Kehidupan artis dan gaya hidup menjadi faktor penyumbang gangguan mental tersebut,” terang Legge.