MALE INSPIRE.id – Dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP29) pada 11-22 November 2024 di Baku, Azerbaijan, perusahaan Ant International yang bergerak di bidang teknologi pembayaran digital dan finansial resmi meluncurkan AquaViva.
AquaViva adalah program global untuk melindungi ekosistem laut. Melalui inovasi digital dan kolaborasi terbuka, program ini menjadi langkah nyata Ant International dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dengan berfokus pada konservasi laut.
Lautan menghasilkan 50 persen oksigen yang dibutuhkan makhluk hidup, menyerap 25 persen emisi karbon dioksida dan menangkap 90 persen panas berlebih yang dihasilkan oleh emisi tersebut.
Baca juga: 5 Aktivitas Seru di Pulau Sumbawa, Snorkling hingga Berenang dengan Hiu Paus
Meskipun lebih dari 190 negara telah mengadopsi Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati Global Kunming-Montreal (komitmen internasional untuk melindungi planet Bumi), sejauh ini baru 8 persen lautan yang dilindungi.
Angka itu masih jauh dari target 30 persen yang dibutuhkan untuk mempertahankan manfaat lautan bagi manusia dan lingkungan kita.
Dorong perubahan positif
Ant International bertujuan memanfaatkan keahlian dalam inovasi teknologi dan jangkauannya melalui platform digital untuk memobilisasi komunitas global atau bersinggungan dengan bisnisnya.
Perusahaan tersebut mulai menerapkan pola keberlanjutan dan mendukung inisiatif ramah lingkungan yang bermanfaat bagi ekosistem laut.
Mengambil pendekatan kolaboratif terbuka, Ant International akan menggandeng para mitra di seluruh sektor publik dan swasta demi mendorong dampak kolektif dan bertujuan membuat lebih banyak kemajuan menuju keberlanjutan iklim, inklusi UMKM, dan pemberdayaan digital menjelang COP30.
Dengan ekosistem yang mencakup lebih dari 90 juta mitra usaha, termasuk banyak UMKM, dan 1,6 miliar pengguna digital, Ant International akan memanfaatkan jaringan digital yang luas untuk menjangkau pengguna global.
Tujuannya adalah menginspirasi mereka untuk mengambil langkah-langkah berkelanjutan dan bermakna dalam mendukung konservasi laut.
Leiming Chen, Chief Sustainability Officer Ant International dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB 2024 berkomentar mengenai inisiatif tersebut.
“Ant International memutuskan fokus pada konservasi laut dan keanekaragaman hayati karena dampak lautan yang besar, tak hanya pada iklim tetapi juga begitu banyak komunitas dan mata pencaharian, terutama di Asia Pasifik.”
Baca juga: Pesona Kepulauan Derawan, Destinasi Favorit Turis Asing
“Di Asia Pasifik, banyak komunitas yang terkena dampak perubahan pesisir,” tutur Chen dalam siaran pers yang diterima maleinspire.id.
“Dengan memanfaatkan ekosistem digital dan mitra kami, kami dapat menjangkau jutaan pengguna, dan bersama mitra kami, mendorong berbagi informasi berskala besar dan memberikan insentif kepada pengguna untuk mengambil tindakan dan melacak kemajuan mereka.”
Bermitra dengan Conservation International untuk konservasi hiu paus
Conservation International, organisasi global yang berfokus dalam konservasi di kawasan Asia Pasifik (APAC), bergabung sebagai mitra pertama AquaViva.
Conservation International akan bekerja sama dengan Ant International untuk mendorong upaya konservasi laut.
Kolaborasi ini dimulai dari Singapura, di mana kedua organisasi memiliki kehadiran kuat, dan meluas ke seluruh wilayah APAC.
Proyek gabungan perdana itu akan berfokus pada konservasi hiu paus di Indonesia, khususnya di sekitar habitat utama hiu paus seperti Teluk Saleh (Sumbawa), Gorontalo (Sulawesi), dan Kaimana (Papua Barat).
Ant International dan Conservation International akan menggandeng pihak berwenang dan masyarakat Indonesia untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan dan praktik ekowisata yang mendukung pariwisata ramah hiu paus dan berkelanjutan.
Baca juga: 4 Hewan Purba yang Mampu Bertahan Hidup Melalui Kepunahan
“Lautan adalah garis hidup bagi kelangsungan planet kita, namun kepentingannya yang sangat besar sering kali diabaikan,” kata Dr Richard Jeo, Wakil Presiden Senior Divisi Lapangan Asia-Pasifik Conservation International.
“Lebih dari 600 juta orang bergantung pada laut sebagai sumber makanan dan mata pencaharian, dan laut juga berperan penting dalam mengatur dan menstabilkan iklim bumi.”
“Inisiatif seperti AquaViva sangat penting dalam meningkatkan kesadaran tentang peran laut yang sering diabaikan dalam pengaturan iklim, ketahanan pangan, dan ekonomi biru yang sedang berkembang,” sambungnya.