MALE INSPIRE.id – Proses wawancara kerja terbilang gampang-gampang susah, karena pertanyaan yang diajukan kerap kali menjebak pelamar kerja.
Wawancara kerja dapat berlangsung mengalir seperti sedang mengobrol, namun ada pula wawancara yang menandakan pelamar gagal mendapatkan pekerjaan jika dilihat dari alur pembicaraannya.
Bagaimana cara menyadari jika kita gagal dalam wawancara kerja?
Baca juga: 3 Tanda Karyawan Harus Mengundurkan Diri dan Cari Pekerjaan Baru
Tanda pelamar gagal dalam wawancara kerja
Berikut enam sinyal yang menunjukkan wawancara kerja tidak berjalan mulus, dan kemungkinan kita tidak diterima di suatu perusahaan, dilansir laman Top CV.
1. Perekrut tidak tertarik dengan kita
Apakah perekrut benar-benar tertarik pada kita sebagai kandidat atau tidak? Terkadang, kita merasa orang yang diajak bicara tidak mempedulikan perkataan kita.
Hal ini bisa dilihat ketika perekrut terus-menerus melihat jam atau dokumen pekerjaan saat kita sedang berbicara.
Jika kita menilai perekrut kurang peduli dengan penjelasan kita, itu salah satu tanda wawancara kerja berakhir gagal dan kita tidak mendapatkan pekerjaan tersebut.
2. Durasi wawancara dikurangi
Satu contoh, kita diberi waktu wawancara selama 30 menit. Namun setelah menunggu lama, kita hanya diberi 10-15 menit oleh perekrut. Ini juga menandakan sesi wawancara yang buruk.
Durasi wawancara yang singkat kurang ideal bagi perekrut untuk mengetahui banyak hal yang mereka butuhkan dari pelamar.
Lantas, mengapa mereka tetap memutuskan untuk mewawancarai kita? Bisa jadi, perekrut sudah mewawancarai kandidat ideal sebelum kita, dan mereka hanya menunjukkan rasa hormat.
Atau mungkin, perekrut memutuskan untuk mengurangi durasi sejak kita masuk ke dalam ruangan wawancara karena perekrut menganggap kita tidak cocok dan mereka tidak ingin membuang waktu mereka.
Baca juga: Mengirimkan Pesan kepada Atasan, Pahami Hal ini
3. Tidak ada chemistry
Wawancara kerja boleh dibilang mirip kencan pertama.
Jika pelamar tidak merasakan chemistry, itu menandakan proses wawancara tidak berjalan baik dan jangan abaikan hal tersebut.
Studi dari peneliti di University of Pennsylvania menemukan, sebanyak 70 persen komunikasi bersifat nonverbal.
Seseorang dapat menyadari bahasa tubuh dan merasakan sesuatu yang tidak tersurat dari orang-orang di sekitarnya.
Jadi, perhatikan apakah perekrut menunjukkan “sinyal” yang menegaskan mereka tidak mau menerima kita untuk posisi tersebut.
4. Tidak sanggup menjawab pertanyaan jebakan
Selama wawancara, perekrut seringkali melontarkan satu pertanyaan yang membuat pelamar terkecoh.
Jika perekrut bertanya sesuatu dan kita tidak dapat memberikan jawaban yang baik, maka itu adalah masalah besar. Apalagi, jika pertanyaan tersebut menentukan nasib kita untuk mendapatkan posisi yang dilamar.
Tidak mampu menjawab pertanyaan jebakan seolah menunjukkan kepada perekrut bahwa kita belum melakukan riset, atau tidak cocok mengemban peran itu.
Baca juga: 5 Tips Memulai Side Hustle, Kerja Sampingan Sesuai Minat
5. Perekrut tidak menjelaskan tugas dari posisi yang dilamar
Apakah perekrut menyempatkan waktu untuk menjelaskan tugas dari posisi yang dilamar setelah sesi wawancara berakhir?
Jika jawabannya tidak, kemungkinan perekrut sudah memutuskan kita tidak cocok untuk posisi tersebut dan enggan menjelaskannya kepada kita.
Lagi pula, buat apa repot-repot menjelaskan detail peran kepada pelamar ketika mereka dari awal tidak berniat menerima kita?
6. Pelamar tidak mengajukan pertanyaan
Wawancara kerja bukan hanya kesempatan pelamar untuk membuktikan mereka adalah kandidat yang tepat, tetapi juga antusias dan minat pada tugas dan perusahaan.
Tidak mengajukan pertanyaan apa pun terkait tugas atau perusahaan membuat perekrut beranggapan bahwa kita tidak terlalu peduli untuk mendapatkan posisi itu.
Pastikan kita menyiapkan beberapa pertanyaan kepada perekrut selama wawancara kerja.
Pertanyaan itu tidak perlu mendalam, tetapi setidaknya menunjukkan kita peduli dengan posisi tersebut dan apakah kita mampu melakukannya atau tidak.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.