MALE INSPIRE.id – Berbagi cerita kepada orang lain tentu begitu menyenangkan. Hal itu dapat membantu kita untuk menjadi lebih dekat dengan seseorang.
Namun ternyata, budaya cerita yang berlebihan atau oversharing bisa menimbulkan masalah bagi diri sendiri.
Menurut psikologi, beberapa informasi dalam hidup sebaiknya tidak diceritakan karena bersifat pribadi dan bisa berdampak negatif jika dibagikan.
Baca juga: Kata Ahli Soal FWB, Coba Renungkan Lagi
Masalah hidup yang sebaiknya tidak diceritakan kepada orang lain
Berikut lima hal yang sebaiknya tidak diceritakan kepada orang lain, dilansir laman Expert Editor:
1. Kebencian di masa lalu
Semua orang pasti pernah terluka dan dikecewakan di masa lalu, tapi menceritakan hal ini pada orang lain bukanlah ide yang baik.
Berbagi perasaan benci di masa lalu akan membuat kita terkesan negatif dan seolah-olah masih terjebak di masa lalu.
Selain itu, menceritakan kebencian yang dirasakan di masa lalu juga bisa membuat kita dipandang suka mengeluh. Alhasil, kita bisa dijauhi oleh orang lain.
2. Kondisi finansial
Menceritakan kondisi finansial bisa menyebabkan penilaian dan perbandingan yang tidak perlu. Hal ini bisa menimbulkan ketegangan, kecemburuan, atau kecanggungan, bahkan dengan niat baik sekalipun.
Mengungkapkan informasi keuangan pribadi yang terperinci adalah sesuatu yang harus dilakukan secara hati-hati.
Baca juga: 7 Tanda Seseorang Memiliki Good Vibes, Apakah Anda Termasuk?
3. Rahasia pribadi
Begitu sebuah rahasia terbongkar, rahasia itu tidak akan pernah bisa ditarik kembali.
Tergantung pada sifat rahasia dan reaksi orang yang kita beri tahu, hal ini bisa menimbulkan perasaan menyesal, cemas, bahkan malu.
Membagikan rahasia pribadi juga membebani orang yang mendengar cerita kita. Mereka mungkin merasa berkewajiban untuk menyimpan rahasia kita, yang bisa menyebabkan ketegangan dalam hubungan.
4. Tujuan hidup
Saat menceritakan tujuan hidup kepada orang lain, itu akan menciptakan rasa pencapaian yang prematur.
Pasalnya, pujian dan validasi yang diterima atas ambisi kita bisa menipu otak yang membuat kita merasa seolah-olah sudah mencapainya.
Baca juga: Pentingnya Validasi Sosial untuk Kehidupan Sehari-hari
Juga, berbagi tujuan hidup akan menyebabkan tujuan itu menjadi sasaran pengawasan dan pendapat orang lain, yang bisa menghalangi atau mengalihkan kita dari jalur yang sebenarnya.
5. Kebaikan
Menceritakan kebaikan yang pernah kita lakukan bisa menimbulkan persepsi ketidaktulusan atau keinginan untuk diakui.
Kita mungkin merasa perlu berbuat baik bukan demi menolong orang lain, tapi demi pengakuan.