Restoran di AS Pecat 3 Karyawan Karena Tolak Layani Siswa Penyandang Disabilitas

MALE INSPIRE.id – Jika kita sedang makan di sebuah restoran dan menyaksikan pegawai restoran bersikap acuh hingga menolak melayani seorang anak penyandang disabilitas, kira-kira apa yang bakal kita lakukan?

Sebagian mungkin hanya mengelus dada melihat perbuatan itu, dan sebagian lain akan menegur pegawai restoran akibat tindakannya yang tidak pantas.

Sayangnya, peristiwa seperti itu belum lama terjadi di AS, dan dialami sekelompok siswa penyandang disabilitas dari Charles County Public Schools (CCPS) pada 3 Desember 2024.

Baca juga: 10 Hidangan Ayam Terlezat di Dunia, 2 dari Indonesia

Mereka tidak dilayani oleh staf restoran Cracker Barrel di Waldorf, Maryland, AS.

Kejadian ini bermula saat para siswa yang didampingi staf sekolah datang ke restoran sebagai bagian dari program Community-Based Instruction (CBI).

Program ini bertujuan membantu siswa berkebutuhan khusus belajar keterampilan sosial dan kemandirian di lingkungan publik.

Alih-alih disambut, sebanyak 11 siswa dan 7 staf sekolah yang berkunjung ke restoran itu justru mendapat perlakuan tidak pantas dan ditolak untuk dilayani makan di tempat.

Padahal, menurut pihak sekolah, sebelumnya mereka telah memberitahukan pihak restoran mengenai jumlah peserta, dan restoran menyatakan tidak perlu melakukan reservasi terlebih dahulu.

Baca juga: Haraku Ramen, Cita Rasa Mie Autentik Jepang dengan Harga Bersahabat

Bahkan dari laporan yang beredar, staf restoran bersikap tidak ramah dan meminta agar Cracker Barrel tidak dimasukkan ke dalam daftar kunjungan program CBI di masa mendatang.

Salah satu orangtua siswa yang kecewa dengan perlakuan staf tersebut akhirnya membagikan kejadian ini melalui media sosial.

Salah satu orang tua siswa bernama Stacey Campbell membagikan tangkapan layar surat dari pihak sekolah.

“Saya ingin membagikan pengalaman anak saya dalam program Achieve CBI saat mengunjungi Cracker Barrel di Waldorf. Surat dari gurunya menjelaskan betapa diskriminatifnya staf restoran terhadap kelompok ini.”

“Untuk mengatakan saya kecewa mungkin terlalu ringan. Meskipun saya pernah makan di sana sesekali, saya tidak akan pernah menghabiskan satu sen pun lagi di tempat itu,” tulis Stacey, dikutip laman Soap Central.

Baca juga: Subway Indonesia Rilis Menu Baru Cheesy Beef, Rayakan Hari Jadi Ke 3

Kejadian ini memicu kemarahan publik disertai aksi protes, hingga berujung pada pemecatan tiga karyawan restoran tersebut.

Pihak Cracker Barrel sebelumya telah merilis permintaan maaf. Restoran menyampaikan bahwa “tantangan staf” menyebabkan pengalaman kelompok tersebut terganggu.

“Di Cracker Barrel, kami berupaya menciptakan lingkungan yang ramah bagi semua tamu kami, dan kami menyadari kunjungan baru-baru ini oleh kelompok ini di lokasi kami di Waldorf tidak memenuhi harapan itu,” tulis pihak retoran, dilansir USA Today.

Pihak restoran juga mengatakan bahwa mereka serius menangani masalah ini dan sedang bekerja langsung dengan pemimpin grup untuk memahami lebih baik apa yang terjadi, dan akan mengambil tindakan.