4 Keuntungan Work From Cafe, Tingkatkan Produktivitas

MALE INSPIRE.id – Bekerja dari kafe atau work from cafe belakangan ini semakin populer.

Apalagi, sekarang banyak perusahaan yang menerapkan aturan lebih fleksibel, di mana karyawan bisa bekerja dari mana saja, tidak harus di kantor.

Work from cafe rupanya dapat memberikan banyak manfaat, sehingga kita bisa lebih produktif dan lebih kreatif.

Baca juga: 3 Tanda Karyawan Harus Mengundurkan Diri dan Cari Pekerjaan Baru

Manfaat work from cafe

Dikutip dari berbagai sumber, inilah empat keuntungan work from cafe yang mungkin sulit kita dapatkan apabila bekerja dari kantor.

1. Memacu kreativitas

Seperti dilansir laman Lifehacker, lingkungan kantor yang paling “sehat” sekalipun bisa menjebak kita dalam rutinitas, dan rutinitas merupakan musuh besar kreativitas.

Mengubah lingkungan kerja, meski hanya sehari, dapat melahirkan masukan dan rangsangan baru, yang pada gilirannya memacu kreativitas dan inspirasi.

Sementara itu, diberitakan BBC, studi pada tahun 2012 yang dimuat dalam Journal of Consumer Research menunjukkan bahwa tingkat kebisingan yang rendah hingga sedang di lingkungan seperti kafe sebenarnya dapat meningkatkan kreativitas pekerja.

Idenya adalah, jika kita sedikit teralihkan dari pekerjaan yang ada karena rangsangan sekitar, hal ini akan meningkatkan kemampuan berpikir abstrak kita, yang dapat menghasilkan ide yang lebih kreatif.

Baca juga: Mengirimkan Pesan kepada Atasan, Pahami Hal ini

2. Tidak banyak gangguan

Terdengar berlawanan dengan intuisi, namun faktanya bekerja di kafe yang ramai tidak terlalu banyak gangguan ketimbang bekerja di kantor yang tenang.

Studi yang diterbitkan di tahun 2019 memusatkan perhatian pada apa yang disebut resonansi stokastik.

Awalnya diamati pada hewan, resonansi stokastik adalah fenomena di mana jumlah kebisingan yang tepat bermanfaat bagi indra manusia.

Meskipun tingkat kebisingan berbeda untuk setiap orang, rangsangan audio di latar belakang juga membantu kita meningkatkan pengambilan keputusan. Bahkan ada yang menjulukinya sebagai “efek kedai kopi”.

Singkatnya, alunan musik, percakapan ringan, dan barista yang menyeduh kopi dari mesin kopi di kafe bukanlah hal yang mengganggu. Justru hal itu dapat membantu kita menghasilkan karya besar berikutnya.

Adapun fakta lain yang menemukan bahwa di kafe, kita dikelilingi oleh orang-orang yang datang untuk melakukan hal yang sama seperti kita, yang berperan sebagai motivator.

Studi pada tahun 2016 mendukung gagasan ini ketika para peneliti meminta peserta yang duduk bersebelahan di depan komputer untuk melakukan tugas di layar yang sama.

Studi itu menunjukkan, melakukan tugas di samping orang lain yang mengerahkan banyak upaya dalam suatu tugas akan membuat individu melakukan hal yang sama.

“Hal ini serupa dengan pergi ke gym untuk berolahraga,” kata Sunkee Lee, asisten profesor teori dan strategi organisasi di Tepper School of Business Carnegie Mellon University di Pennsylvania, AS.

“Satu hal terbesar tentang kedai kopi adalah efek sosial. Anda pergi ke sana, melihat orang lain bekerja dan ini membuat Anda dalam suasana hati di mana Anda secara alami juga mulai bekerja. Mengamatinya saja dapat memotivasi Anda bekerja lebih keras.”

Baca juga: 5 Tips Memulai Side Hustle, Kerja Sampingan Sesuai Minat

3. Visual yang bervariasi

Satu hal yang membuat bekerja dari rumah dan kantor terasa berat adalah lingkungan visual yang sama.

Kombinasi kebisingan, keramaian, dan visual yang bervariasi dapat memberi kita jumlah gangguan yang tepat untuk membantu kita menjadi paling tajam dan kreatif.

“Stimulasi visual, seperti bagaimana kantor didekorasi, berdampak pada proses berpikir kreatif masyarakat. Ini disebut pemikiran kreatif konvergen,” terang Lee.

Dalam studi yang dikerjakan olehnya, Lee menemukan bahwa variasi visual membantu dalam memecahkan masalah yang memiliki solusi optimal, namun mengharuskan kita berpikir out of the box.

Saat Lee mencoba mengatasi hal ini dengan menambahkan lampu neon ke dinding kantor rumahnya selama pandemi, dia menyadari bahwa perabotan itu menjadi familiar dan membosankan.

Namun, kafe umumnya memiliki rangsangan visual yang terbatas. Selain itu, mengunjungi kedai kopi yang berbeda setiap kali bekerja membuat segalanya menjadi lebih bervariasi.

“Bahkan jika Anda berpikir Anda bekerja dalam isolasi, seperti di depan laptop dan menggunakan headphone peredam bising, masih ada hal-hal yang terjadi di sekitar Anda,” papar Korydon Smith, profesor arsitektur di University at Buffalo di New York.

“Orang datang dan pergi. Aroma kopi dan makanannya beragam. Meskipun kita cenderung tidak secara sadar memperhatikan rangsangan mikro ini, aktivitas di sekitar kita mendorong otak untuk bekerja sedikit berbeda dibandingkan di rumah.”

4. Suasana yang lebih informal

Stereotip orang yang bekerja di kafe rata-rata adalah pekerja kreatif atau pekerja lepas. Namun menurut para ahli, suasana kafe yang informal juga dapat bermanfaat bagi kelompok kerja yang bertukar pikiran dan membangun persahabatan.

“Ada formalitas yang tersirat ketika berkumpul di platform pertemuan digital. Sebaliknya, ada suasana informal ketika bertemu di kafe,” kata Smith.

Semua rangsangan audio dan visual di kafe juga membantu pekerja, dibandingkan di platform Zoom atau di ruang rapat formal.

Ruang atau platform pertemuan berbasis kantor juga memiliki kendala lain, catat Kelly Hayes McAlonie, direktur perencanaan kampus di University at Buffalo.

“Agenda tidak mengharuskan bertemu seseorang untuk minum kopi, tetapi merupakan bagian dari pertemuan terjadwal, baik secara virtual atau lainnya, yang mana itu dapat mematikan kreativitas.”

Be the first to comment

Leave a Reply