MALE INSPIRE.id – Meminta maaf seringkali terasa tidak nyaman karena membuat kita berada dalam posisi yang rentan.
Bagaimana jika permintaan maaf kita dimanfaatkan orang lain untuk menumpahkan kesalahan pada kita? Apa jadinya jika kata maaf justru menyebabkan kita menerima sanksi sosial?
Pada dasarnya, meminta maaf secara tulus dapat membantu memperbaiki hubungan dengan orang lain dan membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik.
Baca juga: 7 Tanda Sigma Male yang Jarang Disadari
Kata yang sebaiknya tidak diucapkan saat meminta maaf
Seperti dilansir laman CNBC, orang yang mampu meminta maaf akan menghindari dua kata, yaitu “jika” dan “tapi”.
Kedua kata tersebut membuat permintaan maaf kita terdengar tidak tulus dari dalam hati.
1. Kata “jika” berarti tidak mengakui kesalahan
Kata “jika” dapat membuat penerima maaf meragukan niat baik kita untuk mengakui kesalahan yang sudah dilakukan.
Lebih buruk lagi, penggunaan “jika” dapat mengalihkan kesalahan pada penerima maaf.
Baca juga: Pentingnya Kecerdasan Emosional dalam Menghadapi Stres di Tempat Kerja
Salah satu contoh kalimatnya yaitu “maafkan saya jika kamu terlalu terluka dan tidak bisa membedakan reaksi yang wajar atau tidak”.
Kita dapat mengatakan “maaf kamu terluka akibat perbuatan saya” sebagai gantinya.
Namun di saat kita belum yakin apakah tindakan kita sudah menyakiti hati orang lain, lebih baik bertanya langsung pada mereka daripada menggunakan kata “jika”.
2. Kata “tapi” menyiratkan tidak ada tanggung jawab
Memakai kata “tapi” dalam permohonan maaf seolah-olah menunjukkan kita berusaha menghindari tanggung jawab sekaligus menyiratkan tindakan itu bisa terjadi lagi di masa depan.
Sebagai contoh, jika kita mengatakan “maafkan saya, tapi saya sedang sangat buruk hari ini,” orang lain akan berasumsi bahwa kita akan melakukan tindakan yang sama ketika kita kembali mengalami hari yang buruk.
Baca juga: Split Bill saat Kencan Pertama, Begini Aturannya
Permintaan maaf yang berisi kata “tapi” juga seringkali digunakan untuk mencoba membenarkan kesalahan, seperti “maafkan saya, tetapi saya tidak bermaksud seperti itu.”
Cobalah memberikan konteks tentang apa yang terjadi untuk membantu dalam situasi tersebut.
Tergantung seberapa serius tindakan kita, orang lain mungkin lebih memahami bahwa kita sedang mengalami masalah dan bertindak di luar karakter kita.
Saat memberikan penjelasan, pikirkan apakah kita melakukannya untuk kepentingan diri sendiri atau demi orang lain.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.