Sutradara Timo Tjahjanto Ungkap Proses di Balik Pembuatan Film The Shadow Strays

MALE INSPIRE.id – Sejak ditayangkan perdana di Festival Film Internasional Toronto (TIFF) 2024 beberapa waktu lalu, film The Shadow Strays memperoleh perhatian yang besar dari penikmat film.

Film orisinal Netflix Indonesia karya sutradara Timo Tjahjanto ini juga mendapatkan slot penayangan di program bergengsi Midnight Madness.

Program Midnight Madness di TIFF dikenal karena senantiasa menjadi panggung bagi film-film baru yang memukau dan mampu mendefinisikan genre dan mendorong batasan.

Baca juga: Review Film: Menghidupkan Kembali Kegelapan di The Crow (2024)

Bahkan, The Shadow Strays mendapat standing ovation dari penonton yang hadir ketika itu.

Bagi pecinta film di Tanah Air, film tersebut akan bisa disaksikan di platform Netflix mulai Kamis, 17 Oktober 2024 mendatang.

Ide di balik pembuatan The Shadow Strays

Menurut sang sutradara, Timo Tjahjanto ide awal The Shadow Strays sebenarnya sederhana. Melalui film tersebut, ia ingin mengangkat kembali isu matriarki yang belakangan semakin jarang terekspos.

Matriarki masih diterapkan di beberapa belahan dunia, seperti beberapa negara di Asia dan Afrika. Di Indonesia, matriarki juga hidup, terutama dalam budaya Minangkabau.

“Saya ingin cerita isu itu (matriarki), karena saya merasa di film Indonesia itu banyak sekali cerita yang diambil dari perspektif maskulin,” jelas Timo dalam jumpa pers di Epicentrum XXI, Jakarta, Selasa (15/10/2024).

“Saya merasa ada tantangan tersendiri ketika menceritakan sesuatu yang keras, tetapi dari sudut pandang wanita.”

Baca juga: 4 Anime Bergenre Action dengan Karakter Antihero, Wajib Tonton

Durasi yang panjang

Lebih lanjut, sang sutradara mengatakan bahwa The Shadow Strays berbeda dari karya-karyanya sebelumnya, terutama soal durasi.

Film produksi Netflix itu bakal tayang dengan durasi lebih kurang 145 menit.

Bagi Timo, waktu sebenarnya bukan masalah dalam sebuah film, selama struktur cerita di dalamnya bisa mengalir dan berkembang.

“Saya ingin mengisahkan lebih dari sekadar dua protagonis atau dua main character,” sambung Timo.

Ia mengatakan, durasi yang panjang benar-benar dimanfaatkan untuk mengembangkan setiap karakter di film tersebut.

Sebab, menurutnya, setiap karakter yang muncul menjadi hal yang penting untuk membuat jalan cerita semakin dramatis.

Baca juga: Marvel Studios Rilis Video Teaser Captain America: Brave New World

Sekilas review The Shadow Strays

The Shadow Strays mengisahkan perjalanan pembunuh bayaran wanita yakni codename “13” (diperankan Aurora Ribero), dan mentor atau gurunya, Agen Umbra (diperankan Hana Malasan).

Keduanya merupakan agen pembunuh bayaran dari organisasi bernama The Shadows.

Cerita dimulai ketika “13” dibebaskan dari tugas untuk sementara waktu lantaran ia gagal dalam menjalankan sebuah misi.

Sekitar dua pekan tidak mendapatkan instruksi tugas dari Agen Umbra, “13” lalu berinteraksi dengan salah satu tetangganya Monji, bocah yang baru saja kehilangan ibunya akibat dibunuh oleh orang-orang dari sindikat kriminal.

Di saat Monji diculik anggota sindikat tersebut, “13” berniat menemukan kembali sang bocah.

Dalam perjalanannya, ia tidak ragu untuk menghabisi siapa pun yang berusaha menghalanginya, baik itu sindikat kriminal atau pun organisasinya, The Shadows.

Selain Aurora Ribero dan Hana Malasan, The Shadow Strays juga dibintangi oleh sederet aktor ternama.

Mulai dari Ali Fikry (sebagai Monji), Adipati Dolken (Prasetyo), Agra Piliang (Haga), Kristo Immanuel (Jeki), hingga Andri Mashadi (Ariel).