
MALE INSPIRE.id – Benteng raksasa dari Zaman Perunggu ditemukan di pegunungan Kaukasus, Georgia.
Belum diketahui apa fungsi dari benteng raksasa yang dibangun di persimpangan antara Eropa dan Asia tersebut.
Disebut Dmanisis Gora, pemukiman dengan benteng raksasa ini telah mengalahkan seluruh benteng yang pernah ditemukan di situs.
Baca juga: Pesona Swan Valley dan Rottnest Island, Destinasi Wisata di Sisi Barat Australia
Hanya sedikit petunjuk yang ditemukan arkeolog, sehingga sulit menentukan siapa yang menempati pemukiman ini.
Dmanisis Gora adalah satu dari banyak pemukiman benteng yang ditemukan di Kaukasus Selatan antara milenium kedua dan pertama sebelum Masehi (SM), berusia sekitar 3.000 tahun.
Benteng pertama ditemukan pada 2018, dan setahun kemudian, peneliti menemukan sisa-sisa tembok benteng kedua yang mengelilingi bagian dalam, sehingga memperluas ukuran pemukiman tersebut.
Karena sangat luas, seluruh lanskap Dmanisis Gora hanya bisa diungkap menggunakan drone.
Para peneliti mengambil total 11.000 foto udara situs Dmanisis Gora. Foto-foto itu digabungkan sehingga menghasilkan gambaran benteng yang lengkap.
Baca juga: Melihat Rumah Paling Terpencil di Dunia, Tertarik Berkunjung?
“Hasil survei ini menunjukkan bahwa lokasi tersebut 40 kali lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya, termasuk pemukiman besar yang dilindungi oleh benteng sepanjang 1 kilometer,” ujar Dr Nathaniel Erb-Satullo, penulis utama studi, dikutip laman IFL Science.
“Kumpulan data ini memungkinkan kami mengidentifikasi fitur fotografi yang detail dan membuat peta yang akurat dari semua benteng, kuburan, lapangan, dan bangunan lainnya di dalam pemukiman luar.”
Studi yang dimuat dalam jurnal Antiquity mengungkapkan, dinding benteng bagian dalam dan luar tampaknya sebagai satu sistem pertahanan yang saling menopang.
Artinya, kedua benteng berfungsi sebagai satu sistem penghalang dan pelindung yang kuat.
Keduanya dibangun dengan gaya yang sama, menggunakan batu-batu kasar yang disusun tanpa menggunakan mortar, menjadi dinding setelah sekitar 2 meter.
Temuan ini menunjukkan kedua benteng dibangun pada waktu yang sama, dan menandakan pemukiman bagian dalam dan luar merupakan bagian dari satu situs besar.
Baca juga: Dunia yang Hilang Ditemukan di Pegunungan Alpen oleh Pendaki
“Jika pendudukan benteng bagian dalam dan pemukiman bagian luar hampir sezaman, seperti yang kami sarankan, pemukiman ini akan menjadi salah satu yang terbesar yang diketahui di Kaukasus Selatan pada Zaman Perunggu dan Zaman Besi Akhir,” tulis peneliti.
Namun, pemukiman di sana nyaris tidak memiliki artefak arkeologi. Artinya, pemukiman ini kemungkinan dihuni banyak orang dan ditinggalkan tak lama setelah didirikan.
Peneliti juga menduga, benteng hanya digunakan di musim-musim tertentu, berpotensi sebagai tempat persinggahan para penggembala selama musim semi dan musim gugur.
Sampai saat ini, alasan pasti di balik pembangunan situs arkeologi tersebut masih menjadi misteri.
“Studi lebih lanjut akan mulai memberikan wawasan berbagai bidang seperti kepadatan dan intensitas populasi, pergerakan ternak, dan praktik pertanian,” tutur Erb-Satullo.