Manfaat Orgasme untuk Kesehatan Mental
Aktivitas seksual hingga mencapai orgasme tidak hanya menyenangkan, tapi juga disebut-sebut mampu membawa kebaikan untuk kesehatan mental individu.
Sex & Health
Inovasi Kondom Lateks Baru Okamoto, Hubungan Seks jadi Lebih Memuaskan
Brand kondom asal Jepang, Okamoto resmi merilis varian kondom terbaru bertajuk 0.03 Real Fit di Indonesia.
5 Pola Makan yang Memicu Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kebiasaan merokok, sering stres, hingga pola makan yang keliru.
Benarkah Minum Kopi Mengatasi Mabuk akibat Alkohol?
Banyak orang meyakini minum kopi dapat mengatasi atau meredakan mabuk akibat alkohol. Benarkah demikian?
Bedanya Mengurangi Berat Badan vs Mengurangi Lemak
Berat badan yang menurun cenderung dianggap sama dengan mengurangi lemak di tubuh. Padahal, mengurangi berat badan dan mengurangi lemak adalah dua hal yang berbeda.
Tanda Anak Menderita OCD, Ayah Harus Bagaimana?
OCD lebih terkait dengan kemampuan seseorang untuk menangani pikiran yang kurang menyenangkan, menurut Irina Gorelik, psikolog anak di Williamsburg Therapy Group.
Khasiat Buah Pisang untuk Umur Panjang, Sudah Tahu?
Penjelajah, jurnalis pemenang penghargaan serta pendiri Blue Zones bernama Dan Buettner mengatakan bahwa buah yang bermanfaat untuk umur panjang adalah pisang. Mengapa demikian?
Studi: Kompres Es untuk Mengobati Cedera Usai Berolahraga Tidak Efektif
Hasil sejumlah studi menemukan praktik kompres dingin menggunakan es batu perlu diubah, dan penerapan es batu pada otot yang lelah dan bekerja berlebihan bisa berisiko negatif.
Kasus Serangan Jantung Meningkat pada Kaum Muda, Apa Sebabnya?
Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam American College of Cardiology, ditemukan peningkatan serangan jantung pada orang berusia di bawah 40 tahun.
Benarkah Diet Mediterania Bantu Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2?
Diet Mediterania populer di kalangan penggiat kebugaran karena memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, salah satunya menurunkan risiko diabetes tipe 2. Benarkah demikian?