
MALEINSPIRE.id – Karyawan yang kedapatan kerja shift malam harus terjaga semalaman. Alhasil, mereka baru bisa tertidur di pagi harinya.
Kerja shift malam sebenarnya tidak masalah jika dilakukan sesekali. Namun, berisiko mengganggu kesehatan jika dilakukan secara terus-menerus.
Berdasarkan studi yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS), terjaga semalaman dan tidur di siang hari bisa memicu perubahan pada lebih dari 100 protein dalam darah.
Hal itu termasuk protein yang terkandung dalam gula darah, fungsi kekebalan tubuh dan metabolisme.
Menurut Christopher Dephner, penulis utama dalam studi tersebut, studi sebelumnya menunjukkan bahwa kerja shift malam adalah faktor risiko kenaikan berat badan dan gangguan metabolisme lainnya.
Penyebabnya adalah ketidakselarasan ritme sirkadian tubuh, yaitu sistem internal tubuh yang mengatur banyak hal, mulai dari siklus tidur hingga pencernaan.
Saat terjaga semalaman, ritme ini tentunya berubah. Normalnya tidur di malam hari, namun berubah menjadi pagi hari.
Dalam studi tersebut, partisipan terdiri dari enam pria sehat berusia 20-an dengan jadwal tidur teratur, yaitu tidur rata-rata delapan jam di malam hari.
Mereka menghabiskan enam hari di pusat penelitian di University of Colorado Hospital. Selama tinggal di sana, para peneliti secara ketat mengatur makanan, tidur, aktivitas, dan paparan cahaya mereka.
Setelah menghabiskan dua hari pertama mengikuti jadwal tidur dan makan seperti biasa, para pria secara bertahap dialihkan ke simulasi jadwal tidur dan makan shift malam.
Selama perubahan jadwal tersebut, para pria dijaga sepanjang malam dan dibiarkan tidur selama delapan jam di siang hari dan makan di malam hari.
Para peneliti mengambil sampel darah setiap empat jam. Mereka menemukan bahwa dari 1.129 protein yang dipelajari, sebanyak 10 persen atau sekitar 129 protein berubah semenjak simulasi shift malam.
Protein yang umumnya lebih banyak di siang hari menjadi memuncak pada malam hari, begitu juga sebaliknya.
Para peneliti terkejut dengan besarnya dan jumlah perubahan biokimia ini. Pasalnya, perubahannya sangat banyak dan cepat.
Bahaya tidur pagi untuk kesehatan
Salah satu protein yang mengalami perubahan adalah glukagon, hormon yang menyebabkan hati mengeluarkan glukosa darah dan membantu mengatur kadar gula darah.
Selama simulasi shift malam dimulai, kadar glukagon naik dan memuncak pada malam hari daripada siang hari. Seiring waktu, hal ini bisa menjadi risiko utama penyakit diabetes.
Protein lain yang dipengaruhi oleh shift malam adalah FGF19, atau faktor pertumbuhan fibroblast 19.
Berdasarkan studi pada hewan, protein tersebut dapat meningkatkan pembakaran kalori. Pada hari-hari ketika tidur dan makan digeser, tingkat FGF19 menurun.
Peneliti menduga bahwa hal ini menjadi penyebab tubuh para peserta membakar 10 persen kalori lebih sedikit selama simulasi shift malam. Lambat laun, efek ini dapat memicu kenaikan berat badan.