The Alex Blake Charlie Sessions Hadir Kembali di Bulan Februari 2023

The Alex Blake Charlie Sessions kini hadir kembali setelah pertama kali diselenggarakan pada tahun 2019 lalu. Bermula dari kepercayaan bahwa perempuan juga merupakan salah satu penyumbang terbesar pembuatan musik terbaik abad ini. Saat pertama kali tercetus ide untuk menyelenggarakan The Alex Blake Charlie Sessions adalah hari di mana para pecinta musik ingin mencari pengalaman baru yang tidak biasa dan juga terinspirasi dari berbagai aliran musik seperti indie pop, rock, techno hingga shoegaze. Antusiasme dari para penggemar musik ini pun semakin menguatkan terselenggaranya acara ini. 

Kali ini, The Alex Blake Charlie Sessions yang diprakarsai oleh 24OWLS  akan diselenggarakan selama lima hari berturut-turut yang memiliki dua panggung berbeda. Melalui dua panggung yang ada, para pengunjung akan disuguhkan dengan pengalaman pertunjukan imersif nan apik  lengkap dengan nada serta melodi yang membius dan irama memukau, didukung dengan deretan musisi dan DJ menarik yang tidak lama lagi akan menjadi pujaan setiap orang. 

Seperti The Alex Blake Charlie Sessions sebelumnya, para pengunjung akan disuguhi oleh pengalaman menarik dengan penampilan para musisi atau seniman yang mungkin sebelumnya tidak pernah diketahui, atau hanya pernah mendengar, membaca dan melihatnya di media sosial. 

“The Alex Blake Charlie Sessions adalah lebih dari sekedar musik festival. Di sini, para pengunjung dapat menikmati berbagai kuliner, pameran seni, hang-out bersama teman-teman, dan menciptakan memori baru. Tidak masalah dari generasi mana atau jenis musik apa yang disukai, pengunjung yang hadir bisa menikmati berbagai deretan musisi dan seniman di sini,” ujar juru bicara 24OWLS Singapura. 

Berikut adalah deretan musisi dan seniman yang akan hadir di The Alex Blake Charlie Sessions 2023: 

  1. Coming Up Roses: Trio alt-rock asal Singapura, menyuguhkan aliran musik dengan menggunakan melodi vokal dengan element folk, grunge dan shoegaze. 
  2. Deb Never : Musisi asal Seattle yang menggunakan perpaduan sisi grunge, hip-hop, 808 beats and lirik melankolis dengan tambahan melodi gitar lo-fi. 
  3. Didi Han: Didi adalah Disc Jokey asal Korea dan berbasis di Paris telah menarik perhatian di seluruh dunia. 
  4. Ichiko Aoba: Seorang penyanyi dan penulis lagu asal Jepang yang namanya dicatat oleh Pitchfork karena vokalnya yang menarik dan permainan gitarnya yang tenang. Selain aransemen suara dan gitarnya, dia juga akan tampil dengan Singapore String Ensemble. 
  5. Kindergarchy: Mix dan set sering diwarnai dengan suara atmosfer adalah keistimewaan dari musisi Indonesia yang berbasis di Singapura, Amanda Rizkita.
  6. Luna Li: Perpaduan indie rock dan Psych; di mana neoklasik eksperimental berubah menjadi pop murni. Musisi asal Korea-Kanada ini menghadirkan suara simfoni sehari-hari, dibuat dari perspektif pandangan perempuan.
  7. Nicolette: DJ dan desainer di balik label The Salvages mengungkapkan kecintaannya pada dunia underground, melalui merek khusus disko, house, dan funk miliknya.
  8. Nusha: Seorang DJ dan produser asal Rumania yang telah membentuk identitasnya sendiri di skena techno internasional dengan pertunjukannya yang cerah, menggetarkan dan danceable.
  9. rEmPiT gOdDe$$: Seniman yang berbasis di Kuala Lumpur-Singapura menjelajah ke relung klub industri.
  10. Soccer Mommy: Pasangan Indie-rock Amerika yang sedang naik daun lewat album-albumnya yang diakui secara kritis dan masuk dalam daftar terbaik.

Penyelenggara pertama untuk  The Alex Blake Charlie Sessions, 24OWLS,  juga akan menyatukan berbagai mitra dari dunia seni dan gaya hidup Singapura dalam serangkaian kolaborasi artistik seperti : 

  1. The Best Seats In The House x The Projector: Pertunjukkan film menakjubkan yang dibuat oleh perempuan dan tentang perempuan, yang disukai oleh penonton dan kritikus. Nantikan penayangan perdana eksklusif di Singapura.
  2. Sweet Somethings x Chio Books: Pop-up book cafe,  tempat penulis perempuan berkarya, bar yang menyajikan minuman, menu makan malam dan pencuci mulut, tergabung menjadi satu.
  3. EYES on: Sebuah pameran seni yang mengenali karya seniman yang siap untuk kehebatan kreatif seperti Alisan M. Low, seorang seniman yang berfokus pada beragam gambar dan lukisan; Geraldine Lim, a soft sculptor, dan Wondebra Loh, seorang seniman-desainer yang menyukai tikus. Setiap seniman ini juga akan akan menawarkan berbagai pilihan customized design.  
  4. The Nest Club Session: Khusus untuk yang ingin berpesta, hadir pula berbagai DJ perempuan asal Singapura seperti : 
  • AYA, pendatang baru di ranah lokal yang berenergi tinggi.
  • EJ Missy, seorang veteran yang mengaburkan batas antara genre house yang membangkitkan semangat dan ketukan dark techno beats. 
  • Kylie Nicole, bintang baru yang menyajikan irama dirty ghetto house.

Be the first to comment

Leave a Reply