Agoda dan Archipelago International Bersinergi Perkuat Industri Pariwisata Indonesia di Tengah Lonjakan Wisatawan 2025

pariwisata Indonesia

MALEINSPIRE.id – Industri pariwisata Indonesia terus menunjukkan tren positif di tahun 2025.

Di tengah meningkatnya minat wisatawan global untuk berkunjung ke Tanah Air, platform perjalanan digital Agoda resmi menjalin kemitraan strategis dengan Archipelago International, jaringan manajemen hotel swasta terbesar di Asia Tenggara.

Kolaborasi ini diharapkan mampu memperluas pilihan akomodasi dan memberikan pengalaman perjalanan yang lebih personal bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Baca juga: Optimalkan Potensi Mandalika, GoTo Impact Foundation Dukung Lombok Eco Kriya Bangun Ekosistem Pariwisata Hijau

Melalui kerja sama tersebut, 193 properti Archipelago International kini hadir di platform Agoda dalam bentuk Archipelago Flagship Store.

Itu adalah etalase digital khusus yang menampilkan berbagai hotel unggulan seperti Aston Anyer Beach Hotel, Harper Malioboro, Royal Kamuela Ubud, hingga The Alana Hotel and Conference.

Fitur ini memudahkan pengguna untuk menemukan akomodasi berkualitas tinggi dengan cepat, sambil memperkuat visibilitas brand Archipelago di ranah digital.

Peningkatan pariwisata Indonesia

pariwisata Indonesia

Menurut data internal Agoda, Indonesia menjadi negara dengan volume pencarian wisata tertinggi ketiga di dunia pada tahun 2025, mencatat peningkatan hingga 21 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Lonjakan pariwisata Indonesia ini terbesar datang dari Korea Selatan (naik 36 persen), diikuti oleh Malaysia, Singapura, Australia, dan Jepang.

Selain destinasi populer seperti Bali, Jakarta, dan Batam, sejumlah wilayah baru juga mengalami lonjakan minat wisatawan internasional.

Labuan Bajo mencatat peningkatan pencarian hingga 66 persen, sementara Medan tumbuh 47 persen, menunjukkan diversifikasi destinasi wisata yang semakin luas.

“Indonesia tetap menjadi fokus pertumbuhan utama bagi Agoda,” ujar Andrew Smith, Senior Vice President of Supply Agoda.

“Kemitraan dengan Archipelago International melalui Flagship Store ini memungkinkan kami menghubungkan lebih banyak pelanggan Asia dengan jaringan hotel terbaik di Indonesia.”

“Ini bukan sekadar kolaborasi, tetapi langkah strategis untuk memperkuat posisi kami di pasar yang dinamis dan kompetitif,” imbuh dia.

Baca juga: Pulau Untung Jawa, Destinasi Digital Favorit di Kepulauan Seribu dengan 7.000 Wisatawan per Bulan

Kolaborasi strategis untuk meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia

pariwisata Indonesia

Berbeda dari daftar akomodasi pada umumnya, Archipelago Flagship Store berfungsi sebagai kanal eksklusif yang menampilkan pengalaman menginap premium untuk berbagai segmen wisatawan —mulai dari pelancong bisnis, keluarga, hingga wisatawan muda.

Dengan dukungan teknologi berbasis data dan solusi pemasaran multikanal Agoda, kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan konversi pemesanan dan memperluas jangkauan pasar secara regional.

Menurut Chris Legaspi, Chief Commercial Officer Archipelago International, kemitraan ini menjadi peluang besar untuk memperkuat jangkauan brand lokal di pasar global.

“Flagship Store Agoda membantu kami menjangkau lebih banyak wisatawan internasional dan memperkenalkan kisah serta nilai-nilai merek kami.”

“Dengan dukungan jangkauan luas Agoda dan keahlian dalam pemasaran digital, kami optimistis kolaborasi ini akan mendorong pertumbuhan pendapatan dan memperkuat kehadiran kami di industri perhotelan Asia Tenggara.”

Baca juga: 6 Tren Wisata 2026, Dari Fan Voyage hingga Wisata Literasi

Mendorong ekosistem wisata berkelanjutan

Kemitraan antara Agoda dan Archipelago International mencerminkan tren transformasi digital dalam industri pariwisata Indonesia yang terus berkembang.

Dengan memanfaatkan kekuatan analisis data, teknologi pencarian cerdas, serta distribusi lintas platform, kedua perusahaan berupaya menghadirkan pengalaman perjalanan yang lebih relevan, efisien, dan berkelanjutan.

Kerja sama ini bukan hanya memperluas jaringan akomodasi di Indonesia, tetapi juga menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara teknologi dan industri perhotelan dapat memperkuat daya saing pariwisata Indonesia di panggung global.