
MALEINSPIRE.id – Warganet diramaikan dengan pembahasan mengenai ciri Narcissistic Personality Disorder (NPD) pada seorang pria.
Unggahan akun Instagram @dr.int*** menyebutkan bahwa salah satu ciri pria NPD adalah sering selfie dan di-posting setiap hari.
“Jangan menikah dengan pria yang suka selfie apalagi di-posting setiap waktu setiap hari. Jangan-jangan dia NPD,” kata pengguna akun tersebut.
Ia juga mengingatkan bahwa maskulinitas seorang pria secara batiniah dan lahiriah tidak menyukai selfie, berbeda dari wanita yang wajar melakukan selfie.
Unggahan tersebut kemudian memicu beragam komentar warganet yang pro dan kontra.
“Saya sebagai pria setuju dengan pernyataan ini,” tulis akun @susah.tid***.
“”Tapi ini self diagnosis ya, dan stigmatized, NPD itu ga bisa didiagnosis hanya dengan selfie,” tulis akun @mnr.ri***.
Lantas, benarkah sering selfie merupakan salah satu ciri pria NPD?
Selfie tidak selalu pertanda gangguan narsistik
Psikolog Danti Wulan Manunggal menegaskan bahwa kebiasaan pria yang gemar ber-selfie tidak bisa serta-merta dikaitkan dengan Narcissistic Personality Disorder (NPD).
Menurutnya, penting membedakan antara sifat narsis yang masih wajar dan NPD yang merupakan kondisi medis serius.
Danti menjelaskan, sifat narsis pada dasarnya normal.
Banyak orang memiliki rasa percaya diri tinggi dan menikmati dirinya sendiri. Media sosial pun kini menjadi ruang ekspresi untuk menampilkan citra diri yang ideal.
“Sering selfie bisa saja hanya bentuk narsis yang normal,” ujarnya.
Berbeda dari narsisme biasa, NPD adalah gangguan kepribadian yang memerlukan diagnosis profesional. Penderitanya kerap menunjukkan pola pikir serta perilaku yang mengganggu hubungan sosial.
“Mereka sangat membutuhkan pengakuan, minim empati, serta merasa superior —meski di baliknya tersembunyi rasa rapuh dan tidak aman,” papar Danti.
Tanda-tanda NPD yang perlu diwaspadai
Meski sering selfie bukan ciri utama NPD, kebiasaan ini bisa menjadi salah satu indikasi bila disertai pola perilaku yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Menurut Danti, beberapa tanda yang patut diperhatikan antara lain:
- Haus pujian berlebihan
Sering mengunggah foto untuk mendapat like atau komentar positif, lalu merasa kecewa atau marah bila respons tidak sesuai harapan. - Membangun citra diri ideal
Menggunakan selfie untuk menampilkan gambaran diri yang tampak sempurna, lebih menarik, sukses, atau keren dibanding kenyataannya. - Kurangnya empati
Tidak peduli bahkan merendahkan orang lain, demi merasa lebih unggul dari sekitarnya. - Merasa berhak diperlakukan istimewa
Meyakini dirinya pantas mendapat perlakuan khusus atau lebih penting dibanding orang lain. - Sangat sensitif terhadap kritik
Kritik sekecil apa pun terkait penampilan atau diri mereka bisa memicu reaksi defensif, marah, bahkan menyerang balik.
Selfie bukan diagnosis, tapi bisa jadi pintu masuk NPD
Danti menegaskan, kebiasaan selfie bukanlah diagnosis NPD. Hal ini baru bisa dianggap bagian dari gejala bila disertai pola pikir dan perilaku lain yang bersifat merusak —baik terhadap hubungan sosial, pekerjaan, maupun kehidupan pribadi.
“Kalau sudah sampai pada tahap mengganggu pendidikan, pekerjaan, atau relasi dengan orang lain, penting untuk segera mencari bantuan profesional,” katanya.