Kisah Pilu Laika, Anjing yang Dikorbankan ke Luar Angkasa demi Ambisi Manusia

MALE INSPIRE.id – Upaya manusia menjelajahi luar angkasa bisa dicapai berkat pengorbanan yang tak ternilai harganya, hingga mengorbankan nyawa.

Sebelum mengirim manusia ke luar atmosfer Bumi, ilmuwan membutuhkan makhluk hidup lain sebagai sarana uji coba.

Sebagaimana dilaporkan Britannica, Seekor anjing betina bernama Laika diambil dari jalanan Moskow, Rusia, dan dilatih untuk menaiki pesawat luar angkasa Uni Soviet, Sputnik 2.

Baca juga: Kisah Pria Mampu Bertahan Hidup Usai Terombang-ambing di Lautan 67 Hari

Pada 3 November 1957, Laika menaiki Sputnik 2 dan diluncurkan keluar Bumi. Semua orang tahu bahwa Laika tidak akan selamat pada saat itu.

Pemerintah Soviet mengumumkan, Laika bertahan hidup di luar angkasa selama enam sampai tujuh hari. Kemudian, ia menerima euthanasia dengan makanan beracun sebelum oksigennya habis.

Namun, Laika sebenarnya tidak hidup selama itu. Ia hanya bertahan selama 5-7 jam setelah dilepaskan ke luar angkasa dan mati akibat kepanasan dan panik.

Nasib tragis Laika baru diungkap ilmuwan Rusia, Dimitri Malashenkov, pada 2002 atau 45 tahun setelah kematiannya.

Hal yang mengejutkan, para ilmuwan Soviet tidak punya waktu dalam menyempurnakan sistem pendukung kehidupan Sputnik 2 karena tekanan politik yang kuat untuk meluncurkan wahana itu pada perayaan 40 tahun Revolusi Bolshevik.

Baca juga: Kisah Pria Rencanakan Pensiun Dini, Hanya Makan Semangkuk Nasi untuk Makan Malam

Laika mati akibat keegoisan manusia

Dilansir Smithsonian Magazine, Soviet merencanakan Sputnik 2 secara tergesa-gesa setelah Perdana Menteri Nikita Khrushchev meminta penerbangan itu bertepatan dengan peringatan 40 tahun Revolusi Bolshevik, pada 7 November 1957.

Dengan menggunakan apa yang telah dipelajari dari Sputnik 1, tim bekerja dengan cepat untuk membangun pesawat luar angkasa yang dapat mengangkut seekor anjing.

Sputnik 1 berhasil mencetak sejarah dengan menjadi objek buatan manusia pertama yang mengorbit Bumi pada 4 Oktober 1957.

Sementara itu, Soviet mulai mencari anjing liar betina yang akan menaiki Sputnik 2. Anjing betina dipilih karena badannya lebih kecil dan dianggap lebih jinak.

Akhirnya, tim memilih Kudryavka (Si Keriting Kecil) sebagai kosmonot Sputnik 2 dan Albina (Putih) sebagai cadangan.

Diperkenalkan ke publik melalui radio, Kudryavka kemudian dikenal sebagai Laika, yang artinya “penggonggong” dalam bahasa Rusia.

Para dokter Soviet tahu bahwa Laika dipilih untuk melakukan misi bunuh diri, namun mereka juga memiliki kasih sayang terhadap anjing itu.

Baca juga: Kisah Pilu Pria Cari Jasad Istrinya Selama 13 Tahun, Sampai Menyelam ke Dasar Laut

Salah satu penjaganya, Vladimir Yazdovsky, membawa Laika yang berusia 3 tahun ke rumahnya sesaat sebelum penerbangan.

“Saya ingin melakukan sesuatu yang baik untuk anjing itu,” kenang Yazdovsky.

Tiga hari sebelum jadwal lepas landas, Laika dimasukkan ke kompartemen yang sempit. Anjing itu dipakaikan pakaian antariksa dengan penahan logam di dalamnya.

Pada 3 November 1957 pukul 5.30 pagi waktu setempat, Sputnik 2 lepas landas.

Kebisingan dan tekanan saat terbang membuat Laika ketakutan. Detak jantungnya melonjak hingga tiga kali lipat dari detak normal, dan laju napasnya meningkat empat kali lipat.

Laika masih hidup saat mencapai orbit dan mengelilingi Bumi dalam waktu sekitar 103 menit.

Namun, hilangnya pelindung panas membuat suhu di dalam kompartemen meningkat drastis, sehingga berdampak buruk pada Laika. Ia mati tak lama setelah Sputnik 2 diluncurkan.

Sputnik 2 terus mengorbit selama lima bulan. Pada waktu itu, Soviet menutupi nasib tragis Laika dan mengumumkan bahwa anjing itu mati tanpa rasa sakit setelah hidup beberapa hari.