4 Tips Mengatur Waktu agar Terhindar dari Stres di Tengah Rutinitas Padat

mengatur waktu

MALEINSPIRE.id – Banyak orang merasa mengatur waktu 24 jam dalam sehari tidak pernah cukup untuk menyelesaikan semua tanggung jawab.

Padatnya rutinitas sering kali membuat seseorang merasa tertekan dan akhirnya kehilangan keseimbangan hidup.

Psikolog Irma Gustiana menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama stres di era modern adalah kurangnya kemampuan mengatur waktu dengan efektif.

Baca juga: Hustle Culture, ini Dampaknya bagi Kesehatan Fisik dan Mental

Menurutnya, mengatur waktu bukan sekadar soal membuat jadwal, tetapi juga kemampuan untuk memprioritaskan hal-hal yang benar-benar penting.

“Aku biasanya mengajarkan soal matriks manajemen waktu. Dengan segala kesibukan yang dijalani, kita harus memilah-milih mana yang penting dan mendesak,” ujar Irma.

Tips mengatur waktu untuk mencegah stres

Berikut empat tips manajemen waktu dari Irma Gustiana agar tetap produktif tanpa kehilangan ketenangan hidup:

1. Fokus pada hal yang penting dan mendesak

Irma menjelaskan bahwa setiap aktivitas bisa dikategorikan ke dalam empat kelompok, dan kelompok pertama adalah hal-hal yang penting dan mendesak.

“Kalau anak sakit, misalnya, itu masuk kategori penting dan mendesak. Orangtua harus segera membawa anak berobat apalagi jika gejalanya parah,” katanya.

Baca juga: Fenomena Job Hugger, Takut Resign dan Terjebak di Zona Nyaman Karier

Tugas-tugas dalam kategori ini harus diselesaikan segera karena berkaitan dengan keselamatan, kesehatan, atau tanggung jawab utama.

Menunda hal mendesak justru bisa menimbulkan stres dan penyesalan di kemudian hari.

2. Atur waktu untuk hal penting tapi tidak mendesak

Kategori kedua adalah mengatur waktu untuk hal penting namun tidak mendesak, yang sering diabaikan padahal berperan besar menjaga keseimbangan hidup.

Contohnya adalah berolahraga rutin, istirahat cukup, menghabiskan waktu bersama keluarga, atau belajar hal baru.

Aktivitas seperti ini tidak memerlukan tindakan segera, tapi sangat penting untuk kesejahteraan jangka panjang.

Irma menyarankan agar kegiatan ini dijadwalkan secara konsisten agar tidak terlupakan oleh hal-hal mendesak lainnya.

3. Waspadai hal yang tidak penting tapi mendesak

Kategori ketiga adalah tidak penting tapi mendesak, yang sering membuat seseorang merasa sibuk namun tidak produktif.

Baca juga: Rahasia Gen Z Betah di Kantor, Setia dengan Camilan untuk Jaga Mood

Contohnya, menjawab email yang tidak relevan, menghadiri rapat yang tidak perlu, atau menyelesaikan tugas yang bukan prioritas.

Aktivitas ini bisa menyita waktu dan energi tanpa memberi hasil berarti.

Irma menekankan pentingnya kesadaran untuk memilah mana yang perlu segera dikerjakan dan mana yang bisa ditunda agar fokus tetap terjaga.

4. Kurangi waktu untuk hal yang tidak penting dan tidak mendesak

Kategori terakhir adalah tidak penting dan tidak mendesak, yang sering menjadi jebakan waktu di era digital.

“Tidak harus liburan jauh untuk healing, bisa dengan cara lain,” kata Irma.

Ia menambahkan, tidak semua kegiatan menyenangkan harus dilakukan secara besar-besaran.

Terkadang, istirahat singkat, berjalan santai, atau berbincang ringan dengan teman sudah cukup untuk mengurangi stres tanpa membuang waktu berlebihan.

Dengan menerapkan empat prinsip ini, waktu bisa dikelola dengan lebih bijak, energi lebih terarah, dan stres pun bisa ditekan.

Pada akhirnya, keseimbangan hidup bukan hanya tentang seberapa banyak hal yang bisa diselesaikan, tetapi bagaimana seseorang memilih yang benar-benar penting bagi dirinya.