5 Negara yang Pemerintahannya Dikuasai Rezim Militer

MALEINSPIRE.id – Ada beberapa negara yang pemerintahannya berada di bawah kekuasaan rezim militer.

Artinya, negara tersebut bukan dipimpin oleh pemerintah yang terpilih secara demokratis, melainkan oleh angkatan bersenjata melalui kudeta.

Pada dasarnya, kudeta dilakukan atas ketidakpuasan militer atau warga negara dengan pemerintahan yang berkuasa.

Namun, tak jarang hal ini justru menyebabkan supremasi hukum melemah dan menekan kebebasan sipil.

Negara yang dikuasai militer

Lantas, mana saja negara yang dikuasai oleh militer?

1. Myanmar

Militer telah menguasai Myanmar usai menggulingkan pemerintahan sipil Aung San Suu Kyi pada 2021.

Dilansir laman Business Standard, sosok yang dikenal sebagai putri demokrasi itu ditangkap oleh junta militer.

Sejak saat itu militer membatasi hak, aspirasi demokrasi, dan kehidupan banyak warga negara.

Namun, ini bukan pertama kalinya Myanmar berada di bawah kediktatoran militer. Negara ini pernah dipimpin oleh militer tidak lama setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris tahun 1948.

Kudeta terhadap pemerintahan yang berkuasa juga pernah terjadi pada 1962, sekitar 26 tahun sebelum akhirnya diadakan pemilihan umum nasional.

Sejak kembali dikuasai militer, Myanmar kini dipimpin oleh Min Aung Hlaing, jenderal angkatan darat sekaligus pemimpin kudeta.

2. Mali

Salah satu negara di Afrika Barat ini sudah beberapa kali mengalami kudeta.

Dikutip dari AP News, gelombang kudeta paling terbaru terjadi pada Agustus 2020 saat Presiden Ibrahim Boubacar Keita yang terpilih secara demokratis digulingkan oleh kolonel tentara Assimi Goita.

Penggulingan kekuasaan Boubacar ini dipicu dugaan korupsi dan kegagalan menghentikan milisi di negara bekas koloni Perancis itu.

Goita pun menjadi wakil presiden di bawah presiden sementara Bah Ndaw dan Perdana Menteri Moctar Ouane. Selama dia berkuasa, militer memiliki pengaruh yang signifikan di Mali.

Seharusnya kekuasaan dikembalikan kepada pemerintahan sipil dalam waktu 18 bulan.

Namun setelah tujuh bulan, mereka justru mencopot presiden sementara dan perdana menteri yang ditunjuk. Kemudian, melantik Goita sebagai presiden yang berkuasa hingga kini.

3. Sudan

Sudan jatuh ke tangan militer pada Oktober 2021. Tentara kala itu berhasil membubarkan pemerintahan transisi Perdana Menteri Abdalla Hamdok.

Dewan Kedaulatan, badan yang terdiri dari perwira militer dan warga sipil juga ikut dibubarkan.

Hal ini terjadi beberapa minggu sebelum militer menyerahkan kepemimpinan dewan kepada warga sipil.

Adapun operasi penggulingan tersebut bukan pertama kali dilakukan. Sebelumnya, presiden Sudan yang telah lama berkuasa, Omar al-Bashir, tumbang akibat kudeta pada April 2019

Sekitar 18 bulan setelah kudeta, terjadi pertempuran antara tentara Sudan dan Rapid Support Forces (RSF). Konflik keduanya telah mengakibatkan kematian ratusan orang di sana.

4. Chad

Chad tunduk pada kekuasaan militer sejak April 2021 usai Presiden Idriss Deby terbunuh ketika berperang melawan pemberontak di wilayah utara.

Putranya, Jenderal Mahamat Idriss Deby akhirnya mengambil kepemimpinan secara de facto.

Dia diangkat sebagai kepala negara sementara, tetapi dalam 18 bulan kepemimpinan harus dikembalikan ke demokrasi.

Namun, di akhir periode tersebut, pemerintah justru memperpanjang masa jabatan Deby yang lantas memicu protes dari masyarakat.

5. Niger

Pemerintahan negara di Afrika Barat ini dikuasai oleh militer setelah Presiden Mohamed Bazoum digulingkan pada 2023.

Sejak itu, rezim militer terus bertambah di wilayah Sahel yang memicu kekhawatiran akan destabilisasi regional.

Sahel adalah wilayah di selatan Gurun Sahara yang tengah mengalami kekerasan dari para ekstremis Islam. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat berbalik menentang pemerintah terpilih.