Studi: Aplikasi Kencan Bisa Picu Ketergantungan Hormon, Seperti Kecanduan Judi

MALEINSPIRE.id – Menggunakan aplikasi kencan ternyata bisa memicu ketergantungan secara kimiawi, layaknya kecanduan judi.

Temuan ini diungkap lewat studi gabungan antara eHarmony dan Imperial College of Business di London, Inggris, seperti dilaporkan Mirror.

Studi ini mengungkap fenomena yang disebut “efek aplikasi kencan”, yakni ketika pengguna mengalami ketidakseimbangan hormon yang bisa menyerupai gangguan stres kronis dan perilaku adiktif.

Ketergantungan akan aplikasi kencan dipicu oleh hal yang tampaknya positif —seperti mendapatkan match.

Menurut pakar kesehatan hormon Mike Kocsis, saat seseorang mendapat respons atau interaksi, sistem penghargaan (reward system) di otaknya akan aktif, dan jika terjadi berulang, bisa memicu ketergantungan.

Kocsis menjelaskan bahwa siklus ini terdiri dari tiga fase:

  1. Fase antisipasi: saat pengguna membuka aplikasi, hormon dopamin langsung meningkat
  2. Fase persepsi: pengguna mendapat notifikasi, dan kembali mengalami lonjakan dopamin
  3. Fase penghargaan: ketika mendapat match, otak melepaskan dopamin dalam jumlah paling tinggi

Masalahnya, ketidakpastian soal apakah akan mendapat match atau tidak membuat pengguna terus ingin “mencari sensasi” –mirip seperti pemain judi yang terus menarik tuas mesin slot.

Jika terlalu lama tidak membuka aplikasi, pengguna bisa merasa gelisah dan mudah marah.

Lebih jauh lagi, aplikasi kencan juga bisa menurunkan gairah seksual, karena memengaruhi hormon testosteron.

Saat mendapat match, hormon ini bisa naik 15–20 persen dalam waktu 20 menit.

Tapi saat pengguna menjadi korban ghosting atau unmatch, kadar testosteron mereka bisa menurun drastis, antara 10–25 persen, yang bisa menyebabkan penurunan energi hingga hilangnya libido.

Hal yang lebih parah, pengguna dapat mengalami kecemasan antisipatif karena terus-menerus menunggu balasan. Ini menyebabkan lonjakan hormon stres kortisol selama berjam-jam, yang dapat mengganggu fungsi hormon dan tiroid.

Bukan kali ini saja aplikasi kencan dikaitkan dengan dampak negatif.

Sebelumnya, studi dari ilmuwan Austria menyebut bahwa aplikasi semacam ini justru bisa memperpanjang pencarian cinta, karena pengguna menjadi lebih pilih-pilih akibat terlalu banyak pilihan.

Pada akhirnya, pengguna menetapkan standar yang terlalu tinggi dan kesulitan memperoleh pasangan.