
MALEINSPIRE.id – Selama beberapa dekade, anime dikenal sebagai budaya populer yang hanya digemari kalangan terbatas di luar Jepang.
Namun kini, anime telah berkembang menjadi kekuatan besar dalam industri hiburan global.
Perjalanan ini mencerminkan kekuatan narasi anime dan aksesibilitasnya yang terus berkembang.
Perkembangan anime dari masa ke masa
Pada era 80-an dan 90-an, anime hanya bisa diakses melalui VHS impor atau tayangan larut malam.
Kini, platform digital seperti Crunchyroll dan Netflix membawa anime ke jutaan penonton di seluruh dunia.
Crunchyroll, yang muncul pada 2008, berperan penting dalam menyediakan anime resmi bagi penonton Barat dengan siaran simulcast langsung dari Jepang.
Jumlah pelanggan Crunchyroll meningkat dari 10.000 pelanggan pada 2009 menjadi 17 juta pelanggan pada Mei 2025.
Sementara itu, Netflix mulai berinvestasi di anime sejak 2015, menghadirkan judul-judul terkenal seperti Castlevania, Devilman: Crybaby, dan Aggretsuko.
Pada 2024, anime ditonton lebih dari satu miliar kali di Netflix, dan menarik lebih dari 50 persen dari total pelanggan.
Anime kini dirilis serentak di 190 negara dengan dubbing dalam 33 bahasa, memperluas jangkauan dan daya tariknya.
Popularitas global anime juga dipicu oleh keberagaman genre dan kualitas produksi yang tinggi.
Karya seperti Spirited Away mendapat pengakuan internasional, sementara serial seperti Attack on Titan dan Demon Slayer mendominasi tangga popularitas.
Pada paruh pertama 2025, delapan judul anime masuk dalam daftar Global Top 10 Non-English Netflix, termasuk My Hero Academia dan The Apothecary Diaries.
Dukungan selebritas turut memperkuat posisi anime di budaya pop.
Sebut saja Megan Thee Stallion, yang kerap tampil dalam busana bertema anime dan merayakan fandom-nya secara terbuka.
Adapun Michael B. Jordan yang terinspirasi dari Naruto dan Dragon Ball Z dalam film Creed III, sedangkan Keanu Reeves menyebut anime sebagai pengaruh besar dalam film John Wick.
Anime dan video game juga saling menguatkan, seperti dalam Cyberpunk: Edgerunners dan adaptasi Devil May Cry.
Judul mendatang seperti film animasi dari Death Stranding menunjukkan potensi besar kolaborasi ini.
Di luar layar lebar, anime berdampak besar pada mode dan gaya hidup global.
Kolaborasi seperti Loewe x Studio Ghibli, Gucci x Doraemon, dan Frgmt x Pokemon x Fendi menunjukkan integrasi anime dalam dunia fashion mewah.
Merek streetwear seperti Uniqlo, Levi’s, hingga Asics dan Puma turut merilis koleksi bertema anime.
Bahkan, aksesori teknologi dari CASETiFY mengadopsi desain karakter ikonik anime.
Anime, yang tadinya hanya hiburan bagi segelintir penggemar, kini berevolusi menjadi identitas budaya, media ekspresi diri, dan kekuatan ekonomi yang menyatukan komunitas global.