MALEINSPIRE.id – Meskipun kisah fiksi antara Rose DeWitt Bukater dan Jack Dawson dalam film Titanic karya James Cameron mencuri perhatian publik, kisah paling dikenang dari tragedi maritim tahun 1912 itu adalah jam saku milik pasangan Isidor dan Ida Straus.
Pasangan ini, yang termasuk di antara korban kelas satu yang meninggal, dikenang karena menolak berpisah meskipun mendapat kesempatan untuk menyelamatkan diri.
Isidor Straus, salah satu pemilik toko serbaada terkemuka, Macy’s di New York, dan istrinya, Ida, seharusnya bisa menaiki sekoci.
Tragedi Jonestown, Ketika 900 Nyawa Melayang akibat Sebuah Sekte
Namun, berdasarkan dokumen dari Arsip Nasional Inggris dan kesaksian para penyintas, Isidor menolak naik selagi masih ada pria yang lebih muda dilarang naik.

Mendengar keputusan suaminya, Ida menyatakan kesetiaan yang mendalam: “Ke mana pun kau pergi, aku ikut.”
Keduanya terakhir terlihat oleh para penyintas sedang berdiri bersama di geladak, bergandengan tangan, sebelum tersapu ombak.
Jasad Isidor kemudian ditemukan, tetapi jasad istrinya tidak pernah berhasil ditemukan. Ida dikenang melalui nisan suaminya di Woodlawn Cemetery, New York.
Adegan perpisahan pasangan ini diabadikan dalam film Cameron tahun 1997, meskipun digambarkan secara berbeda.
Tragedi Pembantaian Keluarga Miyazawa, Simpan Misteri Selama Lebih dari 2 Dekade
Jam saku emas mencetak rekor penjualan
Kini, lebih dari satu abad setelah bencana tersebut, sebuah peninggalan bersejarah dari kisah cinta mereka telah memecahkan rekor. Jam saku emas yang dikenakan Isidor Straus saat kejadian telah terjual dalam sebuah pelelangan di Inggris pada Sabtu (22/11/2025).
Jam saku tersebut berhasil terjual seharga 1,78 juta poundsterling atau sekitar Rp 39 miliar, menjadikannya memorabilia Titanic paling berharga yang pernah dilelang.
Angka ini melampaui rekor sebelumnya yang dipegang oleh jam emas milik John Jacob Astor IV (orang terkaya di Titanic), yang terjual seharga 1,175 juta poundsterling pada April 2024.
Tragedi Germanwings 9525, Ketika Depresi Menyebabkan Hilangnya Ratusan Nyawa
Jam saku milik Isidor ini ditemukan di tubuhnya dan kemudian dikembalikan kepada putra mereka, Jesse.
Jam tersebut memuat ukiran inisial Isidor dan tanggal 6 Februari 1888 —tanggal ulang tahunnya yang ke-43 dan tahun ketika ia bersama saudaranya, Nathan, menjadi mitra penuh di Macy’s.
Rumah lelang Henry Aldridge & Son, yang mengurus penjualan, menyebut jam saku ini sebagai salah satu benda Titanic paling penting dan ikonis yang pernah dijual.
Jam saku tersebut diwariskan turun-temurun dalam keluarga Straus sebelum akhirnya dilelang.