Suhu Permukaan Air Laut Meningkat Sejak 4 Dekade Terakhir, Apa Dampaknya?

MALEINSPIRE.id – Para ilmuwan menemukan bahwa suhu permukaan air laut telah meningkat lebih dari empat kali lipat selama 40 tahun terakhir, dan akan terus menghangat.

Temuan ini dilaporkan dalam jurnal Environmental Research Letters pada Selasa (28/1/2025) lalu.

Berdasarkan jurnal tersebut, laju pemanasan suhu permukaan laut meningkat 0,06 derajat Celsius per dekade di tahun 1980-an, dan naik menjadi 0,27 derajat Celsius per dekade saat ini.

Percepatan pemanasan permukaan laut ini dapat terjadi lagi dalam dua dekade ke depan jika penyebab perubahan iklim, seperti penggunaan bahan bakar fosil tidak segera diatasi.

Penulis utama studi sekaligus ahli observasi laut dan bumi dari University of Reading, Inggris, Christopher Merchant, menjelaskan bahwa menghangatnya air laut berhubungan dengan pemanasan global.

Sebab, laut merupakan penyerap panas utama Bumi dan membantu menyerap panas dari atmosfer.

Karena itu, temuan ini menjadi tanda bahwa perubahan iklim terjadi semakin cepat.

“Alam mungkin akan melakukan sesuatu yang berbeda di masa mendatang, tapi berdasarkan tren saat ini, dunia memanas lebih cepat darpada yang biasa kita alami,” kata Merchant, dilansir laman Live Science.

Penyebab air laut menghangat

Studi dilakukan dengan menggunakan data satelit untuk memodelkan perubahan rata-rata suhu permukaan laut global selama beberapa dekade.

Dari situ, Merchant dan rekan-rekannya menemukan tren peningkatan pemanasan laut yang didorong oleh peristiwa seperti El Nino.

Para ilmuwan juga mengaitkan percepatan pemanasan laut dengan fenomena ketidakseimbangan energi Bumi, di mana jumlah energi yang diterima Bumi dari Matahari lebih besar dibandingkan yang dipancarkan kembali ke luar angkasa.

Gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4) memerangkap panas di atmosfer, sehingga membuat planet ini, termasuk samudra menghangat.

Proses itu terjadi bersamaan dengan aktivitas manusia dan variasi alami lainnya. Hal ini pun membuat keseimbangan energi di Bumi semakin hilang dan meningkatkan suhu air laut.

Para peneliti percaya bahwa peningkatan penyerapan sinar matahari ini dipengaruhi oleh berkurangnya tutupan awan.

Selain itu, pemanasan global juga mengurangi lapisan salju dan es yang seharusnya memantulkan sinar matahari kembali ke angkasa.

Dampaknya di masa depan

Percepatan pemanasan laut menjadi tanda pemanasan global kini semakin mengkhawatirkan.

Jika terus terjadi, pemanasan global dapat mendorong naiknya permukaan laut yang akan mengancam masyarakat pesisir, memicu cuaca lebih ekstrem dan mengeringkan lahan hingga mengganggu proses bertani.

Para ilmuwan telah mengingatkan bahwa perubahan iklim yang tidak terkendali akan membawa penderitaan yang tak terkira bagi miliaran orang dan membuat sepertiga spesies di Bumi menuju kepunahan.

Pemanasan yang jauh lebih besar diperkirakan akan terjadi jika perubahan iklim tidak berhasil dimitigasi.

“Jika kita ingin menstabilkan iklim, kita harus melipatgandakan upaya kita untuk menggerakkan gaya hidup tanpa bahan bakar fosil.”

“Kabar baiknya adalah transformasi yang signifikan sudah berlangsung di seluruh dunia,” terang Merchant.