
Tidak ada yang sempurna dalam melakukan sesuatu. Perbedaan pendapat hingga hasil kerja yang tidak sesuai harapan, umumnya mendapatkan respon dalam bentuk opini maupun kritik.
Namun, hal yang menjadi berbeda adalah cara Anda menerima kritikan tersebut. Apalagi jika terjadi di lingkungan kerja. Menjadi pengalaman biasa atasan atau rekan kerja memberikan kritik hasil kerja Anda sebagai bentuk motivasi yang nantinya bisa diperbaiki dan menjadi lebih baik.
Anda diharuskan untuk lebih terbuka untuk mendengarkan, memahami, dan menerapkan saran mereka dengan baik.
Akan tetapi, tidak semua dapat menerima kritikan dengan baik. Tidak sedikit pula yang menjadi kesal dan akhirnya merasa demotivasi untuk bisa memperbaiki. Apalagi jika kritik yang disampaikan tergolong ‘pedas’ untuk didengar.
Dalam melihat kritikan, ada hal yang harus dipahami bahwa setiap individu yang menyampaikan kritikan memiliki caranya masing-masing. Ada yang memiliki penyampaian yang baik dan ada pula yang terdengar keras yang rentan meruntuhkan semangat.
Suka atau tidak Anda akan menghadapi kritikan. Seperti yang dikemukakan oleh penulis ternama asal Amerika, Elbert Hubbard untuk bisa menghindari kritikan hanya bisa dilakukan dengan tidak melakukan, sesuatu, tidak mengatakan sesuatu, dan tidak menjadi sesuatu maka kamu bisa mendapatkannya.
Dengan kata lain untuk bisa selalu berkembang dan menjadi lebih baik. Mendapatkan kritikan merupakan bagian dari hidup yang tidak dapat dilepaskan. Dan sebelum mengetahui cara untuk bisa menghadapinya. Pastikan Anda sudah memahami secara pasti manfaat dari kritik itu sendiri.
Dikutip dari laman American Psychological Association. Bahwa kritik sangat bermanfaat bagi Anda. Asalkan Anda mengetahui cara menghadapinya.
Pada awalnya, bisa saja Anda tidak menerima saat hasil kerja maksimal yang sudah Anda berikan ternyata mendapatkan kritikan. Melihat kondisi ini, mulailah mengubah cara pandang Anda ke arah positif yang membuka wawasan Anda untuk lebih baik.
Melihat kondisi ini, kita juga harus melihat dari sisi yang berbeda mengenai kritik. Dilansir dari Greatist, bahwa ada 3 syarat penting kritik bisa menjadi konstruktif dari sudut pandang pemberi kritik.
1.Berbelas kasih
Seseorang harus memberikan kritik dengan cara yang menunjukkan kepedulian terhadap penerima dan harus datang dari seseorang yang dihormatinya.
2.Spesifik
Kritik juga harus menargetkan elemen yang sesuai dari kinerja penerima dan menawarkan panduan atau masukan untuk perbaikan.
3.Cocok
Kritik harus selaras dengan emosi dan motivasi penerima.
Dengan memahami tiga syarat tersebut maka tujuan dan penyampaian kritik sudah baik. Menjadikan kritik tersebut positif dan membangun bukan justru menjatuhkan dan mengucilkan penerimanya.
Menurut studi yang dilakukan tahun 2017, orang yang menerima kritik yang menjatuhkan dilaporkan memiliki persentase tinggi tingkat stres di tempat kerja. Sehingga dalam melihat kritik, bukan soal bagaimana cara menerimanya tapi juga penyampaiannya.
Untuk penerima kritik ada beberapa hal yang harus dilakukan agar kondisi tetap kondusif saat menerima kritikan, yaitu:
Tetap tenang
Selama proses Anda mendapatkan kritikan, cara penyampaian orang berbeda-beda. Tapi satu hal yang harus dipahami ialah tetap tenang. Jangan merespon kritik dengan berlebihan dan emosional karena bisa merusak proses Interaksi penyampaian kritikan.
Jadilah pendengar baik
Dengarkan baik-baik kritikan yang diberikan, karena bisa jadi kritik yang diberikan memang bermanfaat untuk hasil dan kinerja Anda berikutnya.
Mencerna kritik sebelum merespon
Pahami kritik dengan baik dengan begitu Anda bisa merespon dengan baik sehingga terjalin komunikasi dua arah yang baik.
Meminta solusi dan saran
Dengan kritik yang diberikan, bisa jadi Anda tidak memiliki solusi atau cara untuk bisa memperbaikinya. Untuk itu, tidak ada salahnya untuk bertanya terkait solusi yang bisa dicapai untuk meningkatkan kinerja.
Memberikan empati terhadap pemberi kritik
Berterima kasih dan meminta maaf jika ada yan kurang dari kinerja Anda merupakan sikap yang tepat sebagai penerima kritik.
Mungkin dalam penyampaiannya, tidak semua mampu melakukannya dengan baik. Rasa kecewa yang disampaikan dalam bentuk kritik bisa saja dengan cara yang keras dan memiliki potensi menyinggung Anda.
Dengan memahami konteks kritik secara menyeluruh, Anda tidak lagi merasa terbebani atas tanggung jawab yang Anda miliki. Namun, saat kritik yang Anda dapatkan tidak lagi berkaitan dengan kerja atau sifatnya destruktif. Ada baiknya Anda mulai berpikir kembali perjalanan karier Anda saat ini.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.