MALE INSPIRE.id – Mark Hoppus, bassist band punk rock Blink-182 kembali menilik perjalanan hidupnya bersama band yang sudah terbentuk sejak 1992 dalam memoar terbarunya.
Sebelumnya, pada Senin (15/9/2024) lalu, ia membagikan unggahan di Instagram berupa video yang mengumumkan perilisan memoar bertajuk “Fahrenheit-182” pada 8 April 2025.
“Buku ini berisi segalanya. Seorang pria muda yang lahir di gurun California, bergabung dengan band punk rock dan menaklukkan dunia,” terang Hoppus dalam keterangan di video itu.
Baca juga: Album Baru Blink-182 One More Time Part 2 Segera Diluncurkan
“Ada skateboard, ada klub punk rock, ada musik tahun 90-an. Tapi bukan itu saja.”
“Pesan sekarang, tanpa biaya tambahan, kecemasan, depresi, putusnya band, kehilangan diri, pikiran dan keinginan untuk bunuh diri, dan tentu saja favorit semua orang: kanker.”
Memoar Fahrenheit-182 merangkum sebuah kisah tentang apa yang terjadi ketika anak yang tumbuh di daerah padang pasir dirundung kegalauan dan mengalami berbagai kejadian dalam hidup.
Mulai dari perceraian kedua orangtuanya, pindah ke berbagai negara, berganti identitas dari dork menjadi goth lalu skate punk, hingga bertemu sahabatnya yang merupakan belahan jiwanya dalam bermusik.
Baca juga: Kisah Green Day: Sempat Redup, Sukses Lewat American Idiot dan Siap Konser Lagi di Indonesia
Pada April 2021 silam, Hoppus didiagnosis menderita kanker limfoma dan telah bersuara lantang terkait perjalanannya di masa lalu.
Ia menceritakan kepada penggemar tentang depresi yang dialaminya setelah diagnosis kanker tersebut. Sang bassist Blink-182 itu bahkan harus menjalani kemoterapi.
Baca juga: The Cure Lepas Dua Single Baru untuk Amal
“Kemoterapi itu sangat berat,” ungkap Hoppus dalam wawancara dengan People di tahun 2022.
“Saya tidak punya energi dan akhirnya hanya bisa berbaring di sofa sambil berusaha bertahan sepanjang hari.”