MALE INSPIRE.id – Emas adalah logam mulia yang berharga karena memiliki nilai jual yang tinggi.
Maka tak heran, jika emas kerap menjadi simbol kemewahan. Bahkan pada zaman dahulu, emas juga dianggap sebagai lambang keindahan dan bisa mewakili status sosial individu.
Tidak hanya untuk perhiasan, emas bisa digunakan melapisi barang hingga menjadi bahan tambahan di makanan.
Baca juga: Sering Duduk Tingkatkan Risiko Gagal Jantung, Berikut Cara Mencegahnya
Sebelum diolah menjadi produk mewah, bahan mentahnya harus diperoleh terlebih dahulu dari tambang emas.
Namun, tahukah Anda bahwa emas juga terdapat dalam tubuh manusia?
Dilansir laman The Standard, sejumlah studi mengonfirmasi bahwa selain besi, beberapa bagian tubuh manusia juga mengandung emas.
Studi yang ada telah menjelaskan implikasi dari logam mulia dalam tubuh dan pengaruhnya terhadap kesehatan.
Para ilmuwan di Institute of Hematological Innovations mengatakan, selalu ada emas dengan jumlah kecil dalam tubuh manusia.
Namun, studi terbaru telah memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang keberadaannya di dalam darah.
Pada studi yang dimuat dalam Journal of Precious Metals in Medicine, para ilmuwan menganalisis sekitar 5.000 sampel darah partisipan dari berbagai demografi.
Baca juga: 5 Kebaikan Air Nanas untuk Kesehatan
Hasilnya, rata-rata darah manusia mengandung sekitar 0,2 miligram emas per liter. Jumlah ini dapat bervariasi tergantung pola makan, lingkungan, dan kecenderungan genetik.
Keberadaan emas dalam darah manusia membuat para ilmuwan penasaran apakah logam ini memiliki peran biologis yang penting seperti besi.
Sebagai informasi, besi merupakan logam yang paling banyak terdapat dalam darah dan bertanggung jawab atas proses pengangkutan oksigen dari paru-paru ke jaringan.
Setelah dikaji lebih mendalam, para ilmuwan mengatakan bahwa emas berperan sebagai konduktor listrik yang sangat baik. Meski samar-samar, emas dapat membantu transmisi sinyal listrik ke seluruh tubuh.
Temuan ini sejalan dengan studi sebelumnya dari University of Zurich yang menyebut bahwa nanopartikel emas dapat meningkatkan sinyal listrik di antara sel-sel saraf.
Pengaruh kadar emas dalam tubuh terhadap kesehatan
Diberitakan National Library of Medicine, meskipun emas tidak dianggap sebagai nutrisi penting, keberadaannya dalam tubuh manusia –termasuk darah– menunjukkan logam ini mungkin memiliki peran fisiologis.
Sebab, para ilmuwan menemukan hubungan antara kadar emas dalam darah dengan kesehatan sendi.
Individu yang memiliki kadar emas sedikit lebih tinggi dilaporkan lebih jarang mengalami nyeri sendi dan peradangan dibandingkan individu dengan kadar emas rendah dalam darah.
Temuan itu sekaligus mendukung studi lainnya yang menyebut, pengobatan berbasis emas dapat meredakan reheumatoid arthritis atau peradangan sendi.
Baca juga: Kunci Cegah Penyakit Diabetes ala Orang Jepang
Walaupun hasil studi cukup menjanjikan, para ilmuwan mengingatkan bahwa memiliki lebih banyak emas tidak selalu berarti baik.
Pasalnya, kadar emas yang sangat tinggi berisiko meracuni tubuh hingga menyebabkan masalah pada ginjal dan hati.
Penemuan emas dalam darah rupanya juga memantik minat sejumlah sekolah kedokteran di dunia.
Seperti Johns Hopkins School of Medicine yang kini tengah melakukan studi untuk mengeksplorasi nilai diagnostik potensial dari kadar emas dalam darah.
Para ilmuwan juga sedang menyelidiki apakah kadar emas dalam darah bisa berfungsi sebagai penanda kondisi kesehatan tertentu, terutama terkait sendi dan fungsi neurologis.