MALEINSPIRE.id – Dengan ekspresi garang layaknya dinosaurus dan deretan duri tajam yang menghiasi tubuhnya, Sailfin Dragon atau kadal bersirip terlihat seperti makhluk yang berasal dari zaman purba.
Namun, reptil spektakuler ini bukan sekadar fantasi; mereka benar-benar ada dan sebagian besar hidup berdampingan dengan kita di Asia Tenggara.
Dikenal juga sebagai kadal bersirip, naga dunia nyata ini masih satu subordo dengan iguana dan bunglon.
Musim Hujan Marak Ular Masuk Rumah, Begini Cara Lindungi Hewan Peliharaan
Mereka diklasifikasikan dalam genusnya sendiri yang secara ilmiah dikenal sebagai Hydrosaurus.
Setidaknya ada lima spesies Hydrosaurus yang telah diidentifikasi, dengan empat di antaranya berasal dari Indonesia dan satu dari Filipina.
Spesies terbesar yang dikenal adalah Hydrosaurus microlophus, atau Indonesian giant sailfin dragon, yang dianggap sebagai anggota paling besar dan paling berat dalam kelompoknya.
Sementara itu, spesies yang paling menarik perhatian mungkin adalah Hydrosaurus pustulatus dari Filipina, yang pejantannya mampu menunjukkan perubahan warna dramatis menjadi biru elektrik atau ungu terang saat musim kawin.
Ciri khas Sailfin Dragon: sirip ekor dan mata pineal

Sesuai namanya, ciri paling khas dari Sailfin Dragon adalah sirip besar di ekornya.
Struktur mirip layar ini berevolusi untuk membantu reptil tersebut menyelam dan meluncur dengan efisien di rawa bakau maupun sungai hutan hujan.
4 Hewan Purba yang Mampu Bertahan Hidup Melalui Kepunahan
Ekor yang kuat dan kaki yang pipih bahkan memungkinkan kadal ini untuk berlari di atas permukaan air selama beberapa detik, sebuah kemampuan yang mirip dengan fenomena Jesus Christ lizard di Amerika.
Menariknya, salah satu karakter unik Sailfin Dragon adalah keberadaan mata pineal di bagian atas kepala mereka.
Struktur ini bukanlah mata sungguhan, melainkan kumpulan sel fotosensitif yang sensitif terhadap cahaya.
Para peneliti menduga mata pineal berperan penting dalam membantu reptil ini mengatur ritme biologis dan produksi hormon dengan mendeteksi paparan cahaya lingkungan.
Ancaman di balik daya tarik fisik

Perilaku makan Sailfin Dragon mengalami perubahan seiring fase kehidupannya.
Saat masih kecil, mereka adalah predator lincah di tepi sungai, memangsa serangga, tikus, telur, dan kadal kecil.
Ketika mencapai usia dewasa, mereka beralih menjadi omnivora, menambahkan buah, daun, dan bunga dalam pola makan mereka, meskipun tetap sesekali menikmati mangsa berdaging.
Meskipun penampilannya spektakuler, pengetahuan ilmiah tentang keluarga Sailfin Dragon masih sangat terbatas.
Kunci Menghadapi Hewan Buas di Alam Liar, Jangan Panik
Sebuah studi pada 2014 bahkan mengungkapkan penemuan spesies baru setelah menganalisis sampel DNA dari individu yang diperdagangkan secara ilegal, menyoroti betapa banyak misteri yang masih tersimpan dari genus ini.
Sayangnya, daya tarik fisik yang luar biasa dari Sailfin Dragon justru membawa ancaman besar bagi kelestariannya.
Reptil ini menjadi target utama perdagangan satwa liar ilegal. Beberapa spesies kini terancam punah akibat pembangunan pesisir yang menghancurkan habitat alami mereka, sementara perlindungan hukum yang diberikan masih dianggap jauh dari memadai.