MALE INSPIRE.id – Saat berpapasan dengan hewan buas di alam liar –seperti di hutan, reaksi pertama yang muncul adalah rasa panik. Hal ini justru bisa menimbulkan bencana.
Pasalnya, di saat kita panik, hewan buas akan bertambah agresif dan menyerang kita.
Diperlukan ketenangan dan kemampuan mengendalikan diri bagi traveler atau pendaki ketika bertemu hewan buas.
Baca juga: Bisakah Mendaki Gunung dengan Sepatu Lari?
Prinsip STOP
Indeka Dharma Putra dari Biodiversity Warriors Yayasan KEHATI mengingatkan pentingnya menerapkan empat prinsip dasar saat bertemu hewan buas.
Keempat prinsip yang dimaksud adalah:
- Silent (diam)
- Thinking (berpikir)
- Observe (mengamati)
- Prepare (mempersiapkan)
“Dalam situasi tersebut (bertemu hewan buas), kita harus tetap tenang dan diam,” ujar pria yang akrab disapa Deka itu.
Ketenangan diperlukan, karena hewan buas –seperti ular– cenderung bereaksi terhadap gerakan.
“Setelah itu kita berpikir dan amati bagaimana jenis hewan yang kita temui, sekaligus atur strategi apakah perlu menangani atau menghindari hewan tersebut,” sambung dia.
Baca juga: DXI 2023 (DEEP and EXTREME Indonesia 2023) Kembali Hadir di Jakarta
Tindakan darurat pasca digigit hewan buas
Seringkali, pertemuan dengan hewan buas seperti ular tidak berakhir baik. Ular itu bisa menyerang bahkan kemudian menggigit Anda.
Apabila itu terjadi, tetaplah tenang. Deka menyarankan untuk melakukan imobilisasi pada area tubuh yang terkena gigitan.
“Langkah pertama sesuai anjuran WHO adalah menahan bagian yang tergigit dengan kayu atau benda pengganti lainnya. Lalu ikat pada bagian atas bekas gigitan dan bagian tubuh yang berpotensi untuk bergerak,” tuturnya.
“Pergerakan akan mempercepat proses kerusakan bisa. Selanjutnya bisa dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat demi mendapatkan pertolongan medis.”
Melalui imobilisasi yang tepat, efek bisa ular kemungkinan dapat melambat sehingga sistem imun memiliki waktu untuk melawan efek tersebut, serta memberikan tambahan waktu saat melakukan evakuasi.
Hewan liar lain yang perlu diwaspadai
Selain ular, banyak hewan buas lain yang perlu diwaspadai di alam liar.
Namun pada dasarnya, hewan buas tidak akan mengganggu selama Anda tidak masuk ke wilayah kekuasaan atau teritori hewan itu.
“Hati-hati dengan serangga dan hewan penyengat seperti kalajengking, lipan, tawon, lalu reptil seperti buaya, dan mamalia besar seperti harimau dan beruang,” catat Deka.
“Untuk hewan berukuran besar, sebisa mungkin harus dihindari.”
Baca juga: Sejarah Lahirnya Hari Bumi, Diiringi Banyak Peristiwa Besar
Tindakan pencegahan
Beberapa tindakan pencegahan bisa diterapkan agar terhindar dari serangan hewan buas di alam liar.
Salah satunya, membeli produk pengusir (repellent) hewan yang banyak tersedia di pasaran.
Kendati demikian, produk-produk seperti ini mengandung bahan kimia yang berbahaya. Deka menegaskan agar jangan sampai tindakan pencegahan kita justru berakhir menyakiti atau membunuh hewan.
“Pada dasarnya setiap hewan punya peran penting di alam,” papar dia.
“Untuk tindakan pencegahan khususnya di sekitar camp atau lokasi istirahat, penggunaan produk sebagai pencegahan dapat dpilih selama tidak membahayakan bahkan sampai membunuh hewan tersebut.”
“Sebisa mungkin, jangan menyakiti atau membunuh hewan,” katanya lagi.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.