MALEINSPIRE.id – Dalam hiruk pikuk kehidupan modern yang serba cepat, masyarakat mencari berbagai cara untuk menjaga keseimbangan dan kesehatan mental.
Bagi sebagian orang, pemulihan kesehatan mental dapat terwujud dalam bentuk jalan santai di sepanjang pantai, mengajak anjing peliharaan berjalan, atau sekadar menikmati kopi di pagi hari.
Namun, bagi sebagian lainnya, lari telah bertransformasi menjadi ritual tunggal yang paling efektif merawat tubuh dan pikiran.
Baca juga: Fenomena Joki Strava dan Bahaya Haus Validasi
Lari menawarkan yang terbaik dari dua dunia: sesi pseudo-terapi yang membantu meredakan tekanan setelah hari yang panjang, sekaligus berfungsi sebagai bentuk meditasi bergerak.
Meditasi ini tidak memerlukan dupa atau dengungan yang tak henti; ia hanya menuntut komitmen dan sepasang sepatu yang mumpuni.
Jack Rayner, pemenang maraton kelahiran Melbourne, Atlet Olimpiade Tokyo, dan Nike Athlete, memahami filosofi ini lebih baik dari siapa pun.
“Lari memiliki dampak yang luar biasa dalam memungkinkan saya memiliki ruang berpikir yang bebas dan terbuka. Bagi saya, ini adalah bentuk meditasi, ritual harian yang dapat saya andalkan,” tutur Rayner kepada Dmarge.
Maraton sebagai ritual menjaga kesehatan mental

Dedikasi Rayner terbukti nyata dalam Nike Melbourne Marathon Festival tahun 2025.
Meskipun mengaku tidak dalam kondisi prima sehari sebelumnya, ia berhasil melintasi garis finish dalam waktu 2 jam, 15 menit, dan 2 detik —hanya sedikit di bawah rekor maraton tercepat di Australia.
Baca juga: Muncul Tren ‘New Year, New Mental Issues’, Apa Sebabnya?
Meskipun merasa kurang 100 persen, Rayner menegaskan bahwa ia tidak akan melewatkan acara tersebut.
Baginya, balapan di jalanan Melbourne adalah simbol “rumah”, di mana setiap kilometer adalah bagian dari ritual tahunan yang ia nantikan.
Olahraga ini pula yang berperan besar dalam menjaga kesehatan mental sang pelari.
“Siapa pun yang merasakan Nike Melbourne Marathon Festival, baik sebagai peserta atau penonton, pasti melihat langsung dampak positif lari terhadap komunitas,” kata Rayner.
“Bahkan jika tujuan balapan tidak tercapai sesuai rencana, selalu ada hal positif yang bisa diambil dari setiap lari.”
Tahun ini, acara tersebut memecahkan rekor dengan melibatkan 50.000 pelari.
Mereka menelusuri rute indah, mulai dari Jalan St Kilda yang dipenuhi pepohonan, melintasi Botanic Gardens, menyusuri pemandangan spektakular di sepanjang Sungai Yarra Melbourne, dan berakhir di salah satu stadion paling ikonik di Australia, MCG.
Kekuatan terapi kolektif

Meskipun lari seringkali dimulai sebagai tindakan yang soliter, energi dan dukungan yang terpancar dari keramaian penonton dan sesama pelari di lintasan menegaskan nilai sejati olahraga ini: komunitas.
Semangat bersama, yang menyatukan Olympian dengan pelari pemula, menjadikan lari sebagai olahraga yang inklusif.
Baca juga: Color Walk, Jalan Kaki Sederhana untuk Atasi Stres Sehari-hari
Masih berkaitan dengan kesehatan mental, Rayner menekankan manfaat sosial dari lari berkelompok.
“Lari dalam kelompok adalah cara yang bagus untuk tetap bersosialisasi dan membangun lingkaran pertemanan inti untuk berlatih.”
“Jika Anda sedang mengalami hari yang buruk, berada di antara pelari yang antusias adalah cara sempurna untuk meningkatkan motivasi dan tetap pada jalur tujuan Anda,” tambahnya.