MALEINSPIRE.id – Film tahun 1997 Donnie Brasco, yang dibintangi oleh Johnny Depp dan Al Pacino, didasarkan pada kisah nyata agen FBI bernama Joseph Pistone.
Pada tahun 1976, FBI meluncurkan Operation Donnie Brasco, sebuah misi undercover yang berani untuk menargetkan keluarga kejahatan Bonanno yang terkenal.
Pistone, menyamar sebagai Donnie Brasco —pencuri perhiasan kelas rendah— menggunakan warisan Sisilia dan pengetahuannya tentang Mafia untuk menghindari kecurigaan.
Misi yang seharusnya hanya berlangsung beberapa bulan ini, diperpanjang hingga lima tahun.
Investigasi jangka panjang Pistone menghasilkan lebih dari 200 tuntutan dan 100 hukuman terhadap anggota mafia Bonanno, serta mengubah secara fundamental cara FBI melakukan pekerjaan undercover jangka panjang.
Hubungan dekat Donnie Brasco dengan Lefty Ruggiero
Pistone awalnya diperkenalkan ke keluarga Bonanno melalui Anthony Mirra, yang kemudian memperkenalkannya kepada Benjamin “Lefty” Ruggiero, seorang soldier berpangkat rendah yang ambisius.
Ruggiero melihat potensi dalam Brasco dan ingin membawanya sebagai anggota baru untuk mengesankan atasannya.
Demi bertahan hidup dan menjalankan tugasnya, Pistone harus sepenuhnya menyesuaikan penampilan, perilaku, dan pola pikirnya agar menyerupai wiseguy.
Seiring waktu, skeptisisme awal Ruggiero memudar, dan ikatan yang aneh terbentuk.
Ruggiero, yang kecewa dengan kebrutalan mafia, menemukan kenyamanan dalam diri Brasco, sementara Brasco membangun kepercayaan untuk mendapatkan informasi orang dalam.
Saking dekatnya, Brasco bahkan menjadi pendamping pria (best man) di pernikahan Ruggiero.
Pistone menyadari bahwa dengan menjamin keaslian Brasco, Ruggiero telah menempatkan dirinya dalam bahaya besar jika penyamaran itu terbongkar.
Akhir dari penyamaran dan tragedi Three Capos Murder

Penyamaran Pistone bertepatan dengan perebutan kekuasaan berdarah di dalam keluarga Bonanno pada akhir 1970-an, khususnya setelah bos Carmine Galante terbunuh pada 1979.
Ketegangan memuncak ketika Dominick “Sonny Black” Napolitano dan Joseph Massino berhadapan dengan kelompok lain.
Puncaknya terjadi pada 5 Mei 1981, yang dikenal sebagai “Three Capos Murder“, di mana Massino memancing tiga capo rival (Trinchera, Giaccone, dan Indelicato) ke sebuah klub malam dan membunuh mereka.
Setelah itu, Napolitano meminta Brasco untuk membunuh Anthony Indelicato Jr, putra salah satu capo yang terbunuh.
Karena FBI menganggap tugas pembunuhan ini terlalu berisiko —meskipun Pistone berharap bisa merekayasa pembunuhan tersebut seperti yang ia lakukan sebelumnya— mereka memutuskan untuk menutup operasi pada Juli 1981.
Ketika FBI mengungkapkan kebenaran kepada Napolitano, ia dan Ruggiero menanggung dampaknya. Bonanno menyalahkan mereka karena membiarkan agen federal menyusup.
Napolitano dibunuh pada 17 Agustus 1981, sebelum ia bisa melarikan diri. Sementara Ruggiero diselamatkan oleh FBI sesaat sebelum ia dibunuh, namun ia dipenjara selama 11 tahun.
Film vs kenyataan
Pistone bersaksi di pengadilan selama bertahun-tahun, membantu memenjarakan 100 anggota mafia lainnya.
Saat ditanya mengenai film Donnie Brasco, Pistone menyatakan akurasinya sekitar “85 persen”.
Beberapa adegan dramatis, seperti Pistone memukul seorang kenalan di bandara untuk menjaga penyamaran, benar-benar terjadi.
Namun, beberapa bagian seolah dibuat-buat, seperti Pistone tidak pernah menampar istrinya, dan ia tidak menyaksikan Ruggiero memutilasi mayat dengan gergaji besi (meskipun ia menyaksikan anggota mafia memotong tubuh dengan gergaji mesin).
Akibat penyamarannya, mafia menempatkan kontrak pembunuhan senilai 500.000 dolar AS di kepalanya. Hari ini, Joseph Pistone dan keluarganya hidup di bawah nama samaran demi keselamatan mereka.