
MALEINSPIRE.id – Museum Macan kembali menggelar tradisi tahunan “Malam di Macan”, acara yang memadukan musik, seni, dan pengalaman unik setelah jam kerja.
Gelaran yang berlangsung di Kebon Jeruk, Jakarta Barat ini mendapat dukungan penuh dari Heineken dan digelar sejak sore hingga malam hari.
Acara dibuka dengan penampilan Patras pukul 17.00 WIB, disusul tur galeri di sore hari.
Malam hari semakin meriah dengan deretan musisi yang tampil bergantian, mulai dari Puff Punch, Asa Kusumah, The Cottons, Kind Show, hingga ditutup oleh Hogi pada pukul 23.00 WIB.
Deputy Director & Operation Museum Macan, Cindy Tan mengatakan kolaborasi bersama Heineken tahun ini menghadirkan nuansa berbeda.
“Malam di Macan menjadi cara baru meredefinisikan waktu pulang kerja. Pengunjung tidak hanya bersantai, tapi juga menikmati seni dan musik dalam satu pengalaman,” katanya di Museum Macan, Jakarta Barat pada Jumat (19/9/2025).
Dari 2018 hingga kini
Acara Malam di Macan pertama kali digelar pada 2018, lalu sempat hiatus selama empat tahun.
Pada 2024, ajang ini kembali dengan menggandeng ALI dan Diskoria.
Menurut Cindy, sejak awal misi utama acara ini adalah memperluas jangkauan seni ke kehidupan sehari-hari, sekaligus membuka pintu bagi audiens dari berbagai latar belakang.
Instalasi seni Ahhhfterwork
Selain musik, pengunjung juga disuguhi karya seni instalasi berjudul Ahhhfterwork karya seniman muda Harishazka Fauzan atau Azka.
Instalasi berupa tunnel setinggi 5 meter ini berisi 863 frame video stop motion yang digambar manual, terinspirasi dari bahan-bahan alami khas Heineken seperti ragi, malt murni, air, dan hops.
“Tunnel ini dirancang sebagai ruang transisi, membedakan hiruk-pikuk setelah bekerja dengan pengalaman baru yang lebih rileks. Proses masuk ke dalamnya seperti melepaskan energi sebelum menikmati musik,” kata Azka.
Dengan 13 layer visual dan nuansa musik easy going, instalasi ini memberikan pengalaman multisensori —memanjakan bukan hanya mata dan telinga, tetapi juga mengajak pengunjung merasakan suasana berbeda dari rutinitas sehari-hari.
Ruang santai bagi warga Jakarta
Sebagai salah satu destinasi seni dan budaya terkemuka di Jakarta, Museum Macan kerap menjadi tempat favorit warga untuk melepas penat di akhir pekan.
“Malam di Macan” menegaskan kembali peran museum ini sebagai ruang beristirahat, berkumpul, sekaligus mengisi ulang energi lewat seni dan musik.
Bagi yang ingin merasakan langsung pengalaman ini, instalasi Ahhhfterwork masih bisa dinikmati dari 13 hingga 25 September 2025 di Museum Macan.