MALEINSPIRE.id – Investor legendaris, Warren Buffett, telah mengumumkan keputusannya untuk “diam” setelah menulis surat terakhirnya yang monumental kepada para pemegang saham Berkshire Hathaway.
Di usia 95 tahun, ia menegaskan pengunduran dirinya dari posisi Chief Executive Officer (CEO), menunjuk Greg Abel sebagai penerusnya, sambil memastikan bahwa ia akan tetap menjabat sebagai Ketua hingga proses transisi berjalan lancar.
Meskipun pengumuman ini sempat membuat saham Berkshire melemah dan menandai berakhirnya era kepemimpinan Warren Buffett, ia menekankan rasa percayanya yang mendalam terhadap Abel.
Baca juga: Kata-kata Motivasi untuk Teman yang Sedang Burnout
“Beliau manajer yang hebat, pekerja keras, dan komunikator yang jujur. Semoga beliau panjang umur,” ujar Buffett, seperti dikutip oleh Sky News.
Pesan mendalam Warren Buffet
Menariknya, surat perpisahan Warren Buffett tidak berfokus pada angka atau strategi keuangan.
Sebaliknya, tulisan tersebut berisi tiga pesan universal yang sangat mendalam mengenai makna hidup, kepemimpinan, dan kebijaksanaan.
1. Bangun kehidupan yang layak dikenang

Pesan pertama Buffett adalah sebuah tantangan reflektif bagi setiap individu: “Putuskan apa yang ingin Anda sampaikan dalam obituari Anda dan ciptakan hidup yang pantas dijalani.”
Bagi Buffett, pesan ini adalah pengingat krusial agar seseorang tidak hanya menghabiskan hidupnya mengejar akumulasi kekayaan atau jabatan semata, tetapi berfokus pada pembangunan kehidupan yang bermakna.
Baca juga: Mencapai Ketenangan di Usia 40: 5 Langkah Meraih Kebahagiaan Stabil
Warisan sejati, menurutnya, tidak diukur dari valuasi perusahaan atau jumlah penghargaan yang diterima. Nilai sejati terletak pada bagaimana seseorang diperlakukan oleh orang lain dan bagaimana pengaruhnya dimanfaatkan.
Ia mendorong setiap orang untuk berani menulis ulang kisah hidup mereka sebelum terlambat, bukan menunggu krisis atau menjelang akhir karier.
2. Kebaikan adalah mata uang kepemimpinan sejati
Warren Buffett juga menuliskan kejelasan moralnya tentang sumber kekuasaan dan rasa hormat yang sejati: “Kebesaran tidak datang melalui uang besar atau kekuasaan besar, tetapi lewat kebaikan.”
Ia menegaskan bahwa kepemimpinan sejati harus dibangun di atas fondasi kebaikan dan keadilan, bukan didasarkan pada ketakutan atau dominasi.
“Ketika Anda membantu seseorang dengan ribuan cara, Anda membantu dunia. Kebaikan memang tak ternilai harganya,” tutur Buffett.
Mengutip prinsip etika universal, ia melanjutkan: “Terlepas dari apakah Anda religius atau tidak, sulit untuk mengalahkan Aturan Emas sebagai panduan berperilaku.”
Buffett bahkan menegaskan kesetaraan mendasar dalam kemanusiaan dengan kalimat yang sederhana namun kuat: “Pembantu rumah tangga sama manusianya dengan pemimpin,” tulis dia, dikutip dari Inc.
Baca juga: Kata-kata Motivasi Para Tokoh Ternama untuk Mengatasi Rasa Tidak Aman
Bagi Buffett, kebaikan bukanlah sentimentalitas, melainkan strategi kepemimpinan yang nyata.
Ia meyakini bahwa seorang pemimpin yang menunjukkan empati akan berhasil membangun tim yang lebih loyal, kreatif, dan tangguh.
Di tengah dunia korporasi yang semakin kompetitif, kebaikan adalah mata uang kepemimpinan yang paling bernilai dan berkelanjutan.
3. Jadikan kesalahan sebagai guru terbaik
Pesan terakhir Warren Buffett merupakan refleksi kerendahan hati dan ketahanan: “Jangan menyalahkan diri sendiri atas kesalahan masa lalu. Pelajari setidaknya sedikit darinya dan teruslah maju.”
“Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri,” lanjutnya.
Sebagai seorang investor yang pernah membuat kesalahan bernilai miliaran dolar, Buffett tidak melihat kegagalan sebagai aib. Sebaliknya, ia memandangnya sebagai guru yang berharga yang merupakan bagian tak terpisahkan dari proses menjadi lebih baik.
Ia juga memberikan nasihat praktis yang mencerminkan pentingnya belajar dari orang lain: “Temukan pahlawan yang tepat dan tiru mereka.”
Buffett percaya bahwa kesuksesan tidak pernah diraih sendirian, dan karena itu, ia menyampaikan terima kasihnya kepada para rekan yang telah membantunya belajar bagaimana berperilaku lebih baik dan bijaksana.