MALEINSPIRE.id – Sebuah lukisan langka karya Pablo Picasso berjudul Bust of a Woman with a Flowered Hat (Dora Maar) berhasil terjual seharga 32 juta euro atau sekitar Rp642 miliar dalam lelang di balai lelang Drouot, Paris, Prancis.
Karya ini sebelumnya tidak pernah terlihat publik selama lebih dari delapan dekade, menjadikannya salah satu penemuan seni paling menarik tahun ini.
Dilukis Pablo Picasso pada Juli 1943, potret ini menampilkan Dora Maar, seniman sekaligus fotografer yang juga menjadi kekasih dan muse Picasso selama tujuh tahun.
Baca juga: Turis di Italia Hancurkan Karya Seni Ikonik Van Gogh
Saat lukisan ini dibuat, hubungan keduanya tengah berada di masa-masa sulit menjelang perpisahan.
Kisah di balik lukisan Dora Maar: cinta, warna, dan luka
Bust of a Woman with a Flowered Hat dibeli pertama kali pada tahun 1944 dan sejak itu disimpan dalam koleksi keluarga, tidak pernah dipamerkan atau dilelang sebelumnya.
Lukisan ini merupakan bagian dari seri “Woman in a Hat” yang sering menggambarkan emosi kompleks Pablo Picasso terhadap wanita dalam hidupnya.
Menurut Christophe Lucien, juru lelang di Drouot, penjualan ini menjadi salah satu momen bersejarah dalam dunia seni Prancis.
“Ini bukan hanya lukisan, tapi sepotong kisah cinta —meskipun pahit— antara Picasso dan Dora Maar,” ujarnya.
Harga akhir lukisan mencapai 32.012.397 euro setelah ditambahkan biaya pembeli, jauh di atas perkiraan awal.
Nilai tersebut sekaligus menjadi penjualan karya seni tertinggi di Prancis sepanjang tahun 2025.
Baca juga: Potret Liam dan Noel Gallagher Akan Dilelang di Sotheby’s London
Warna asli yang masih terjaga setelah 80 tahun

Pablo Picasso dikenal karena eksplorasi warnanya yang emosional dan intens, dan karya ini bukan pengecualian.
Menurut Agnes Sevestre-Barbe, spesialis Picasso yang mempelajari karya tersebut, kondisi lukisan masih luar biasa terawat.
“Kita melihat lukisan ini persis seperti saat keluar dari studio. Tidak ada pernis, tidak ada restorasi —hanya warna mentah yang penuh kehidupan,” ungkap dia.
Sebelum kemunculan ini, karya tersebut hanya diketahui melalui foto hitam putih lama.
“Kami tidak pernah membayangkan betapa berwarnanya lukisan ini,” tambah Sevestre-Barbe.
“Setiap goresan memperlihatkan seluruh spektrum warna yang menggambarkan kejeniusannya.”
Antusiasme global di dunia seni
Sebelum lelang dimulai, Lucien menyebut karya ini sudah menarik minat dari kolektor di berbagai kota besar dunia —mulai dari New York, London, hingga Hong Kong.
“Karya ini dibicarakan di seluruh pusat seni global. Semua mata tertuju ke Paris malam itu,” katanya.
Meskipun hasil penjualan ini memecahkan rekor nasional, harga tersebut masih jauh dari dua karya Picasso termahal yang pernah dilelang: Femme à la montre (2023) yang terjual 139,4 juta dolar AS, dan Les Femmes d’Alger (2015) yang mencatat rekor 179,4 juta dolar AS.
Baca juga: Bikin Mural Bertema Pizza, Restoran ini Justru Dapat Ulasan Bintang Satu
Warisan seni abadi Pablo Picasso
Kehadiran kembali Bust of a Woman with a Flowered Hat menegaskan posisi Picasso sebagai ikon seni modern yang tak tergantikan.
Dengan warna-warna berani, bentuk ekspresif, dan cerita cinta yang tragis di baliknya, karya ini tidak hanya bernilai secara finansial, tetapi juga emosional dan historis.
Seperti kata Lucien usai penutupan lelang, “Karya ini bukan sekadar lukisan —ini adalah potongan jiwa Picasso yang akhirnya kembali melihat cahaya dunia.”