Bukan Colombus, Lalu Siapa Sebenarnya Penemu Pertama Benua Amerika?

MALEINSPIRE.id – Nama Christopher Columbus selama berabad-abad dikenal sebagai penemu Benua Amerika. Namun, kenyataannya jauh lebih rumit dari sekadar kisah pelayaran tahun 1492 itu.

Saat Columbus tiba, suku-suku asli sudah lama menetap di sana, bahkan peradaban mereka telah berkembang selama puluhan ribu tahun.

Lebih mengejutkan lagi, bangsa Viking dan kemungkinan orang Polinesia telah lebih dulu menginjakkan kaki di Dunia Baru, jauh sebelum Columbus berlayar dari Spanyol.

Penduduk pertama di Amerika

Manusia pertama yang mendiami Benua Amerika adalah penduduk asli (Indigenous Americans).

Mereka merupakan keturunan kelompok kuno dari Siberia Utara dan Asia Timur yang menyeberangi Jembatan Darat Bering —jalur darat yang dulu menghubungkan Rusia dan Alaska.

Bukti arkeologis menunjukkan keberadaan manusia di Amerika sudah sangat tua.

Jejak kaki di White Sands, New Mexico, berusia sekitar 21.000–23.000 tahun, menunjukkan bahwa manusia hidup di sana pada puncak zaman es terakhir.

Penemuan lain di Gua Chiquihuite, Meksiko, bahkan memperkirakan keberadaan manusia sejak lebih dari 30.000 tahun lalu.

Meski begitu, sebagian temuan masih diperdebatkan.

Klaim paling ekstrem datang dari studi tahun 2017 yang menemukan tulang mastodon berusia 130.000 tahun di California, yang diduga dimodifikasi manusia —namun banyak ahli menilai hal itu belum terbukti.

Viking di dunia baru

Sekitar 500 tahun sebelum Columbus, bangsa Viking sudah mencapai Amerika Utara dan membangun permukiman di L’Anse aux Meadows, Newfoundland, Kanada.

Berdasarkan kisah The Saga of Erik the Red dan The Saga of the Greenlanders, Leif Erikson diyakini sebagai orang pertama yang benar-benar mendarat di wilayah tersebut.

Meski berhasil mencapai daratan baru, upaya Viking untuk menjajah gagal karena perlawanan penduduk asli dan keterbatasan sumber daya.

Jejak Polinesia

Studi DNA tahun 2020 menemukan adanya pencampuran genetik antara orang Polinesia dan penduduk asli Amerika Selatan sekitar 800 tahun lalu.

Hal ini menunjukkan adanya kontak lintas samudra, kemungkinan melalui pelayaran dari Polinesia menuju pesisir Amerika. Fakta ini diperkuat dengan temuan ubi jalar, tanaman asli Amerika, di berbagai situs arkeologi Polinesia.

Columbus dan perubahan dunia

Walau Columbus tidak pernah menyadari bahwa ia menemukan benua baru —karena ia yakin telah tiba di Asia— pelayarannya pada 1492 menjadi titik balik besar dalam sejarah dunia.

Kedatangannya membuka era kolonialisasi Eropa, yang membawa dampak besar: kemakmuran bagi sebagian, namun juga kehancuran bagi penduduk asli akibat perang dan penyakit.

Maka, jika ditanya siapa penemu pertama Amerika, jawabannya bukan satu nama.

Dari penduduk asli yang pertama datang ribuan tahun lalu, hingga para pelaut Viking dan Polinesia —semuanya berperan dalam kisah panjang penemuan Dunia Baru yang sesungguhnya jauh lebih kompleks dan menakjubkan dari yang selama ini kita ketahui.