12 Geopark Indonesia Kini Diakui Oleh UNESCO

MALEINSPIRE.id – Indonesia kembali menunjukkan kiprah positifnya di kancah konservasi dan pariwisata dunia terkait geopark nasional.

Hingga Mei 2025, total sudah ada 12 geopark nasional yang berhasil meraih pengakuan dari UNESCO sebagai bagian dari UNESCO Global Geoparks Network (GGN).

Prestasi ini menegaskan posisi Indonesia sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman geologi sekaligus komitmennya dalam pelestarian lingkungan.

Kabar ini diumumkan melalui laman resmi unesco.org, menyusul sidang Dewan Eksekutif UNESCO yang berlangsung di Maroko.

Dalam pertemuan tersebut, beberapa situs dari berbagai negara ditetapkan sebagai geopark global baru, termasuk dua situs dari Indonesia, yakni Ijen Geopark di Jawa Timur dan Meratus Geopark di Kalimantan Selatan.

Dengan bergabungnya kedua situs tersebut, berikut adalah daftar lengkap 12 geopark Indonesia yang telah diakui UNESCO:

  • Geopark Batur (Bali)
  • Geopark Gunung Sewu (DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur)
  • Geopark Ciletuh Pelabuhan Ratu (Jawa Barat)
  • Geopark Rinjani (Nusa Tenggara Barat)
  • Geopark Belitong (Bangka Belitung)
  • Geopark Kaldera Toba (Sumatra Utara)
  • Geopark Maros Pangkep (Sulawesi Selatan)
  • Geopark Raja Ampat (Papua Barat Daya)
  • Geopark Tambora (Nusa Tenggara Barat)
  • Geopark Karimunjawa (Jawa Tengah)
  • Geopark Ijen (Jawa Timur)
  • Geopark Meratus (Kalimantan Selatan)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Widiyanti Putri Wardhana menyambut gembira capaian ini.

Ia menyatakan bahwa pengakuan tersebut bukan sekadar prestasi simbolik, tetapi juga peluang strategis untuk membangun pariwisata berbasis konservasi, edukasi, dan pemberdayaan ekonomi lokal.

“Status geopark global dari UNESCO adalah bentuk pengakuan dunia terhadap kekayaan geologi Indonesia, sekaligus menjadi sarana untuk memperkuat identitas budaya, menumbuhkan semangat pelestarian, dan mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar,” ujar Widiyanti dalam pernyataan resmi.

Sebagai catatan, UNESCO Global Geopark adalah kawasan yang memiliki warisan geologi luar biasa, yang dikelola secara berkelanjutan melalui pendekatan terpadu.

Tiga pilar utama pengelolaan geopark ini mencakup konservasi, pendidikan, dan pengembangan ekonomi masyarakat lokal.

Dengan pendekatan tersebut, geopark tidak hanya menjadi tempat wisata alam yang indah, tetapi juga ruang pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat.

Penambahan Ijen dan Meratus ke dalam daftar menjadi langkah besar bagi Indonesia dalam memperkuat posisi di bidang konservasi berstandar internasional, sekaligus memperluas potensi wisata alam dan edukasi yang ramah lingkungan.