Studi Ungkap Cara Anjing Menonton TV dan Kepribadian Mereka

MALEINSPIRE.id – Apakah anjing peliharaan suka menonton TV? Jika iya, perhatikan baik-baik bagaimana mereka bereaksi terhadap apa yang ditampilkan.

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan di Scientific Reports, cara anjing merespons rangsangan visual dan audio di layar dapat mengungkap banyak hal tentang kepribadian mereka.

“Saya sering melihat anjing menatap atau menonton TV. Tapi apakah kita benar-benar tahu apa yang mereka tangkap dari tayangan tersebut?” ujar Jeffrey Katz, peneliti kognisi komparatif dari Auburn University serta salah satu penulis studi, kepada ScienceNews.

Untuk mencari jawabannya, tim peneliti menyebarkan survei kepada pemilik anjing melalui media sosial pada Februari–Maret 2024.

Survei ini menanyakan tentang kepribadian anjing serta kebiasaan mereka saat menonton TV, termasuk reaksi seperti mengais layar atau menggonggong.

Total, terdapat 453 anjing berusia antara dua bulan hingga 16 tahun yang menjadi sampel.

Hasil survei menunjukkan bahwa anjing dengan sifat mudah bersemangat lebih cenderung mengikuti objek di layar seolah nyata.

Sementara itu, anjing yang cemas atau penakut lebih sering bereaksi pada stimulus non-hewan, seperti mobil atau suara bel.

Secara umum, mayoritas anjing lebih menyukai tayangan yang menampilkan anjing dan hewan lain, dengan hampir setengah di antaranya menggonggong atau melolong saat mendengar suara gonggongan di TV.

Tim peneliti berharap studi ini dapat membantu menjadikan tontonan televisi sebagai pengalaman yang lebih merangsang dan bermakna bagi anjing.

“Dalam praktiknya, keterlibatan anjing dengan televisi bisa menjadi bentuk aktivitas yang menyenangkan dan memperkaya,” tulis para peneliti dalam laporan mereka.

Meski demikian, Katz mengatakan kepada Popular Science bahwa membuat konten TV yang menenangkan bagi semua anjing kemungkinan sulit dilakukan.

Hal ini karena reaksi setiap anjing sangat dipengaruhi oleh temperamen masing-masing.

“Kami ingin menemukan rangsangan umum yang disukai semua anjing. Mudah dilakukan untuk individu, tetapi jauh lebih sulit untuk kelompok,” jelasnya.

Lane Montgomery, psikolog dari Auburn University sekaligus rekan penulis studi, menambahkan kepada BBC Science Focus.

“Tujuan utama studi ini adalah memahami bagaimana anjing merespons berbagai jenis tayangan televisi, sehingga konten TV khusus untuk anjing dapat disesuaikan agar lebih efektif dan benar-benar mereka nikmati,” tutur dia.