
MALEINSPIRE.id – Pada 2024 lalu, raksasa La Liga Spanyol, Real Madrid membuat keputusan kontroversial dengan memboikot ajang penghargaan Ballon d’Or.
Perwakilan Madrid menolak hadir dalam Ballon d’Or 2024 karena merasa Vinicius Junior yang lebih pantas memenangi penghargaan itu ketimbang Rodri, gelandang Manchester City.
Keputusan Los Blancos –julukan Real Madrid– bahkan dibela oleh sang pelatih, Carlo Ancelotti.
Sebagai informasi, Rodri terpilih sebagai pemenang Ballon d’Or 2024 pada Oktober lalu. Gelandang asal Spanyol tersebut mengalahkan dua pemain Real Madrid Vinicius Junior dan Jude Bellingham.
Sebagai buntut dari hasil tersebut, Real Madrid memilih untuk tidak mengirim delegasi mereka ke Ballon d’Or 2024 di Paris, Prancis. Absennya Madrid dari acara tersebut menuai kritik.
Banyak yang menilai tindakan itu sebagai bentuk tidak sportif dan kurang menghormati pemenang. Selain itu, Ancelotti juga kehilangan kesempatan menerima penghargaan Pelatih Terbaik secara langsung.
Menjelang laga playoff Liga Champions melawan Manchester City di Etihad Stadium pada Rabu (12/2/2025), Ancelotti menegaskan bahwa keputusan Madrid bukan bentuk ketidakhormatan kepada Rodri.
“Kami pikir Vini yang seharusnya memenangi Ballon d’Or,” terang Ancelotti.
“Itu bukan berarti kami tidak menghormati Rodri. Dia pemain fantastis dan seharusnya menang tahun sebelumnya.”
Di sisi lain, pelatih Manchester City Pep Guardiola menegaskan bahwa pihaknya tidak menaruh dendam terhadap Real Madrid atas boikot Ballon d’Or mereka.
Hal itu disampaikan Guardiola saat kedua tim bersiap bertemu di playoff sistem gugur Liga Champions.
“Sama sekali tidak,” kata Guardiola ketika ditanya pada konferensi pers pra-pertandingan apakah masih ada kebencian.
“Saya turut berbahagia untuk Rodri, tetapi Vinicius juga membuat tahun yang luar biasa.”
“Dia layak mendapatkannya, seperti di masa lalu ketika Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo berjuang untuk itu. Jadi, topiknya sudah selesai.”