MALEINSPIRE.id – Carpe diem adalah frasa Latin yang populer di seluruh dunia, sering dijadikan semboyan atau moto hidup.
Ungkapan ini tidak sekadar kata-kata, melainkan sebuah prinsip yang mengajarkan cara memaknai kehidupan.
Menurut Oxford Dictionary, carpe diem berarti pluck the day atau seize the day. Dalam bahasa Indonesia, frasa ini bisa diartikan sebagai “nikmati hari ini”, “ambil kesempatan hari ini”, atau “hidup untuk saat ini tanpa terlalu mengkhawatirkan masa depan.”
Prinsip ini menekankan pentingnya menghargai momen yang sedang dijalani, bukan larut dalam penyesalan masa lalu atau cemas berlebihan tentang masa depan.
Carpe diem mengajak kita untuk berani, bersemangat, dan memanfaatkan setiap kesempatan yang datang.
Sejarah frasa carpe diem
Frasa ini pertama kali digunakan oleh penyair Romawi, Horace, dalam karyanya berjudul Odes.
Kalimat lengkapnya berbunyi: carpe diem quam minimum credula postero, yang dapat diterjemahkan sebagai, “raih hari ini, percayalah sesedikit mungkin pada hari esok.”
Meski kalimat lengkapnya jarang dipakai, potongan singkat carpe diem justru menjadi abadi dan lebih populer.
Filosofi ini mengingatkan bahwa waktu adalah aset berharga, sehingga harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk meraih kebahagiaan maupun kesuksesan.
Frasa Latin populer lainnya
Selain carpe diem, terdapat banyak frasa Latin lain yang juga terkenal hingga kini. Dikutip dari Dictionary of Latin Quotations oleh H.T. Riley (2023), beberapa di antaranya adalah:
- Age quod agis – “Lakukan apa yang harus dilakukan,” dengan sungguh-sungguh.
- Veni, vidi, vici – “Aku datang, aku melihat, aku menang,” frasa ikonik dari Julius Caesar.
- Alea iacta est – “Dadu telah dilemparkan,” menandai awal perang yang juga dikaitkan dengan Julius Caesar.
- Tempus fugit – “Waktu berlalu,” pengingat bahwa waktu bergerak cepat dan tak menunggu siapa pun.
- Cogito, ergo sum – “Saya berpikir, maka saya ada,” pernyataan filsuf René Descartes yang menegaskan kesadaran berpikir sebagai bukti eksistensi diri.
Pada dasarnya, carpe diem adalah ajakan untuk hidup lebih berani, lebih hadir di saat ini, dan lebih menghargai waktu.
Filosofi sederhana ini tetap relevan hingga kini, menjadi pengingat bahwa hidup terlalu singkat untuk dilewatkan tanpa makna.