
MALEINSPIRE.id – Setiap pasangan tentu akan mengalami pasang surut dalam kehidupan asmara mereka.
Tidak peduli seberapa besar pengertian yang dimiliki pasangan, ada saja momen di mana kita berdua akan terlibat konflik atau perselisihan.
Satu studi yang dibuat oleh aplikasi Couply menunjukkan adanya tiga masalah umum yang sering dialami pasangan.
Hasil itu didapat dari 1.000 peserta yang ditanyai seputar tantangan terbesar yang mereka hadapi dalam hubungan mereka.
Tiga masalah umum yang dimaksud dalam studi meliputi masalah komunikasi (56 persen), kurangnya waktu berkualitas (37 persen), dan masalah kesehatan mental (35 persen).
Masalah umum dalam hubungan asmara
Para pakar menjelaskan lebih lanjut ketiga masalah ini, serta langkah yang dapat ditempuh untuk mengatasinya, seperti dikutip laman Well + Good.
1. Masalah komunikasi
Banyak orang memiliki cara dan kebiasaan berbeda dalam berkomunikasi.
Kita memerlukan kesabaran dan rasa hormat untuk mengetahui bagaimana seseorang yang terlibat dalam komunikasi mau mendengarkan dan berbagi.
Deanna Shahady, LMFT, terapis hubungan di Couply mengatakan salah satu alasan pasangan menghadapi masalah komunikasi ada kaitannya dengan sesuatu yang mereka atur.
“Akar masalahnya sering kali adalah stiuasi di mana seseorang tidak mempertimbangkan orang lain,” ujarnya.
Untuk mengatasi masalah ini, Shahady mengatakan pentingnya kejujuran dan kesadaran diri karena kedua hal ini dapat membantu kita untuk memberikan respons, bukan bereaksi.
Dengan memberikan respons, kita dapat menyampaikan kepedulian kita dengan apa yang dikatakan dan dirasakan pasangan.
Pertimbangkan juga untuk berbicara dengan pasangan tentang bagaimana perasaan mereka ketika masalah komunikasi terjadi, seperti tindakan defensif, marah, atau menutup diri.
Mengetahui sudut pandang pasangan mengenai masalah komunikasi akan membuat kita dan si dia memiliki pendekatan yang lebih halus, yang akhirnya dapat membantu memperbaiki komunikasi dalam hubungan.
Apabila masalah komunikasi tidak mudah diatasi, terapis pernikahan dan keluarga Omar Ruiz, LMFT menganjurkan kita untuk mengajak pasangan berkonsultasi dengan konseling pasangan.
2. Jarang menghabiskan waktu berkualitas bersama
Menurut Shahady, ada dua komponen utama untuk menciptakan waktu berkualitas bersama pasangan, yakni menjadi interaktif (interactive) dan terencana (intentional).
Kita dapat menghabiskan waktu secara berkualitas dengan menjadwalkan kencan malam bersama si dia (komponen terencana).
Dari kencan malam itu, kita memiliki kesempatan untuk membicarakan banyak hal dengan pasangan (komponen interaktif).
Shahady menyarankan kita untuk mengajukan pertanyaan kepada pasangan, agar percakapan menjadi lebih bermakna.
Jika kesulitan menemukan waktu yang pas, cobalah mengajak pasangan dengan kalimat seperti ini:
“Saya ingin menghabiskan waktu bersamamu. Saya ingin mendengar apa yang kamu katakan, tetapi saya tidak memiliki waktu saat ini. Bisakah kita melakukannya nanti?”
Dengan mengajukan pertanyaan itu, kita menunjukkan niatan untuk benar-benar menciptakan waktu berkualitas bersama pasangan.
3. Masalah kesehatan mental
Menjalani hidup dalam bayang-bayang pandemi menyebabkan banyak orang mengalami berbagai emosi, termasuk kemarahan dan ketakutan.
Situasi ini, menurut Ruiz, semakin memperparah masalah seperti kecemasan, depresi, dan perubahan suasana hati. Hal itu juga berdampak pada kesejahteraan pasangan.
Apa pun masalah yang memicu atau mengganggu masalah kesehatan mental perlu ditangani dengan bantuan seorang profesional.