Pria ini Dapatkan 1.095 Makanan Gratis dari Celah Kebijakan Refund Aplikasi, Kini Mendekam di Bui

makanan gratis

MALEINSPIRE.id – Seorang pria di Nagoya, Prefektur Aichi, Jepang, bernama Takuya Higashimoto, 28 tahun, berhasil memperoleh total 1.095 porsi makanan gratis selama periode dua tahun, terhitung sejak April 2023.

Aksinya tersebut terbongkar setelah memanfaatkan celah dalam kebijakan pengembalian dana (refund) pada Demae-can, platform pesan-antar terkemuka di Negeri Matahari Terbit.

Aksi penipuan ini diperkirakan mengakibatkan kerugian bagi platform Demae-can mencapai lebih dari 3,7 juta yen, atau setara dengan sekitar Rp402,7 juta.

Baca juga: Godzilla Raksasa 40 Meter Akan Hadir di Bandara Haneda Tokyo, Simbol Baru Budaya Pop Jepang

Takuya Higashimoto, yang dilaporkan tidak memiliki pekerjaan, akhirnya ditangkap oleh pihak berwenang setempat pada awal Oktober 2025.

Strategi Takuya Higashimoto untuk mendapatkan makanan gratis

makanan gratis

Dilaporkan oleh berbagai sumber, Higashimoto berhasil mendapatkan ribuan makanan gratis dan menghindari pembayaran dengan menerapkan strategi yang terstruktur:

  1. Membuat akun palsu: Higashimoto membuat dan menggunakan 124 akun berbeda untuk melakukan pemesanan.
  2. Anonimitas: untuk mempersulit pelacakan, ia membeli banyak kartu prabayar dan mendaftarkan akun dengan menggunakan nama serta alamat palsu.
  3. Pengiriman nirsentuh: ia selalu memilih mode pengiriman nirsentuh (contactless delivery) dan menunggu pesanan diantar.
  4. Klaim palsu: meskipun pesanan (seperti es krim, bento, atau steak ayam) telah tiba dan ia konsumsi, Higashimoto segera menggunakan fitur obrolan dalam aplikasi untuk mengklaim bahwa pesanannya “tidak kunjung tiba.”

Baca juga: Ledakan Wisatawan Ancam Eksistensi Onsen di Jepang

Karena pelanggan dapat mengeklaim kiriman hilang tanpa verifikasi yang ketat, celah ini dimanfaatkan Higashimoto untuk memperoleh pengembalian dana (refund) dari pihak perusahaan.

Setelah refund berhasil, ia beralih ke akun palsu lainnya.

“Awalnya, saya hanya mencoba trik ini. Saya tidak bisa berhenti setelah menuai hasil penipuan saya,” aku Higashimoto kepada polisi.

Kecurigaan akhirnya muncul pada Juli 2025 ketika terjadi lonjakan pesanan yang signifikan dari satu pihak, mencapai nilai 16.000 yen (sekitar Rp1,7 juta) dalam sehari.

Respons perusahaan dan kasus serupa

makanan gratis

Menanggapi terungkapnya kasus ini, Demae-can berjanji akan meningkatkan proses verifikasi identitas pengguna mereka.

Pihak perusahaan menyatakan sedang menerapkan sistem peringatan untuk mendeteksi aktivitas perdagangan yang tidak normal demi mencegah kasus penipuan serupa di masa mendatang.

Baca juga: Studi: Menghabiskan Uang untuk Gacha di Game Bikin Seseorang Menjadi Tak Menarik

Kasus penipuan makanan gratis menggunakan celah refund ini juga pernah terjadi di China pada tahun lalu.

Tiga orang di Provinsi Jiangsu dilaporkan berhasil bertahan hidup selama sebulan dengan memesan makanan secara bergantian dari platform pengiriman, kemudian mengklaim tidak menerima pesanan tersebut.

Kasus ini terbongkar, dan ketiga pelaku menerima peringatan administratif dari kepolisian setempat.