Adidas mengungkapkan ambisinya untuk membantu para atlet mengatasi tekanan negatif dalam olahraga. Mereka bekerja sama dengan atlet elit dan amatir untuk mengungkap dampak tekanan terhadap performa.
Penelitian adidas menunjukkan bahwa tekanan memiliki pengaruh signifikan terhadap ketertarikan generasi muda pada olahraga, yang berdampak pada kesenangan dan partisipasi secara keseluruhan.
Untuk mengatasinya, adidas mengaplikasikan neurosains untuk memahami bagaimana atlet terbaik di dunia mengelola tekanan. Dengan informasi unik dari para atlet ini, serta slogan positif adidas– You Got This – adidas bertujuan untuk membantu atlet mengatasi tekanan dan meraih potensi mereka dalam olahraga.
Melalui penelitian mutakhir, adidas menemukan sejauh mana tekanan dialami pada semua level olahraga. Temuan utama dari penelitian ini adalah bahwa atlet amatir dan atlet elit sama-sama merasakan tingkat tekanan yang tinggi pada momen-momen penting. Namun, atlet elit dapat 40% lebih efektif dalam mengelola tekanan tersebut.
Untuk membantu mengatasi kesenjangan ini, adidas bekerja sama dengan ilmuwan neurosains terkemuka, neuro11, untuk menguraikan bagaimana dan mengapa tekanan negatif bisa menghambat performa, sekaligus memberikan panduan tentang cara atlet dari semua level bisa mengatasi tekanan tersebut.
Untuk memahami bagaimana atlet mengatasi tekanan dan membantu atlet di seluruh dunia menaklukkannya, adidas bersama neuro11 melibatkan beberapa atlet elit mereka dari cabang sepak bola, basket, dan golf, serta atlet amatir dari olahraga yang sama.
Mereka merekam dan menganalisis pembacaan otak para atlet tersebut selama momen-momen bertekanan tinggi. Penelitian ini melibatkan pemenang Piala Dunia FIFA 2022 Emiliano Martínez, juara Ryder Cup 2023 Ludvig Åberg, peraih delapan kali WNBA All-Star Nneka Ogwumike, rising star golf Rose Zhang, dan pemain depan bintang WSL Stina Blackstenius.
Dr Niklas Häusler, salah satu pendiri neuro11, mengatakan, “Meskipun tekanan bisa terlihat dan terasa berbeda untuk setiap orang, ada titik optimal ilmiah di otak yang bisa dicapai semua orang – zona optimal, yang biasa disebut ‘being in the zone’. Ini adalah kondisi di mana otak secara fisik rileks namun fokus secara mental, sehingga menghasilkan pergerakan dan performa terbaik. Saat kami bekerja dengan atlet, kami mempelajari frekuensi otak mereka untuk mengetahui seberapa sering dan seberapa dalam mereka memasuki zona optimal ini pada momen-momen tinggi tekanan. Kami juga meneliti faktor yang menyebabkan mereka berada di zona ‘terlalu rendah’ atau ‘terlalu tinggi’ untuk performa optimal. Tujuan kami adalah untuk mengajarkan rutinitas yang dapat mereka terapkan. Berdasarkan penelitian ini, dan untuk mendukung misi adidas dalam membantu atlet sehari-hari mencapai potensi mereka, kami telah menciptakan panduan praktis yang membantu meningkatkan performa, terutama di saat-saat krusial.”
Menilik lebih dalam momen-momen paling bertekanan dalam olahraga, adidas dan neuro11 mengamati para atlet profesional dan amatir saat adu penalti, saat mereka beradu pukulan putt berisiko tinggi, dan lemparan bebas krusial. Dengan mengukur reaksi otak mereka dan menghitung seberapa efektif dan efisien tiap atlet mencapai zona optimal, penelitian ini menunjukkan sejauh mana atlet elit lebih siap menghadapi tekanan dan langkah apa yang bisa diambil atlet amatir untuk lebih baik dalam mengatasi tekanan.
Dalam pengujian adu penalti, Emiliano Martínez menunjukkan bahwa ia unggul di bawah tekanan. Ia berada di zona optimal 90% lebih lama selama momen-momen bertekanan tinggi pada tes penalti. Martínez menunjukkan kemampuan mental kelas dunia untuk mengalihkan fokusnya dari gangguan sekitar dan hanya berkonsentrasi pada penalti. Hal ini membuatnya tiga kali lebih efektif dalam memanfaatkan tekanan untuk memasuki zona optimal dibandingkan dengan penjaga gawang amatir.
Sementara dalam tes lemparan bebas, Nneka Ogwumike membuktikan pentingnya memiliki rutinitas pra-tembak yang ditetapkan dan konsisten. Saat melakukan rutinitas ini, ia bisa berada di zona optimal 52% lebih lama – 40% lebih banyak dari pemain basket amatir. Rutinitas tersebut memungkinkannya untuk mengabaikan gangguan dan pikiran eksternal, untuk memfokuskan pikirannya dan bekerja secara efektif dengan tekanan saat melakukan lemparan bebas.
Pada uji pukulan putt, hasil menunjukkan bahwa putt dengan jarak sembilan meter atau kurang menciptakan tekanan yang jauh lebih besar. Pada momen ini, kemampuan Ludvig Åberg dan pegolf amatir untuk memasuki zona optimal berkurang dibandingkan dengan situasi putt yang lebih jauh dari lubang. Pegolf amatir tersebut 42% lebih banyak berada di zona otak ‘terlalu tinggi’.
Sementara untuk putt jarak jauh, Ludvig Åberg mampu berada di zona optimal 71% lebih banyak, sedangkan pegolf amatir kurang fokus dan 91% lebih banyak berada di zona otak ‘terlalu tinggi’.
Dalam uji pukulan putt bersama Rose Zhang, ia menunjukkan kemampuan elit untuk mengabaikan tekanan gangguan eksternal, sebuah taktik yang ia latih secara ekstensif saat masih menjadi pegolf junior. Rose mampu bertahan hingga 50% lebih lama di zona optimal untuk putt jarak pendek, yang mana dua kali lipat lebih lama dari pegolf amatir saat menghadapi putt serupa.
Untuk tes tendangan penalti ke sisi favorit mereka, Stina Blackstenius dua kali lebih efektif dalam memanfaatkan tekanan untuk memasuki zona optimal dibandingkan dengan pesepakbola amatir. Sebelum mengambil penalti, Stina mampu berada di zona optimal 23% lebih lama, menunjukkan kemampuannya untuk tidak terlalu memikirkan situasi dan tetap fokus pada tendangan.
Ketika berbicara tentang tekanan dalam permainannya, Emiliano Martínez berbagi: “Adu penalti adalah salah satu momen paling bertekanan dalam pertandingan, tetapi bagi saya, ini adalah kesempatan untuk menyalurkan energi itu menjadi keuntungan. Ketika berdiri di garis gawang, saya mencoba untuk mempertahankan pola pikir yang jernih dan tetap fokus. Saya membiarkan intuisi berperan, memperhatikan apa yang dilakukan algojo penalti – awalan mereka, bentuk tubuh mereka
– dan menggunakan ini untuk membentuk keputusan tentang gerakan saya selanjutnya. Setelah sesi saya dengan adidas dan neuro11, menarik untuk melihat data yang membuktikan bahwa ketika tekanan meningkat, saya justru semakin berada di zona optimal dan tampil lebih baik – ini memperkuat evaluasi saya sendiri.”
Ketika berbicara tentang tekanan dalam permainannya, Nneka Ogwumike berbagi: “Ada banyak hal yang perlu dipikirkan saat berada di lapangan. Seringkali kita dapat mengantisipasi momen- momen bertekanan tinggi, tetapi terkadang hal itu bisa datang tak terduga. Bagi saya, sesuatu yang sering saya perjuangkan adalah menemukan waktu sejenak untuk kembali fokus, terutama pada saat- saat tepat sebelum melakukan lemparan bebas. Baru-baru ini ada pertandingan di mana saya tidak meluangkan waktu untuk fokus, dan saya merasa kecewa karena saya tahu saya memiliki kesempatan untuk melakukannya. Setelah bekerja dengan adidas dan neuro11, saya termotivasi melihat performa saya yang baik di bawah tekanan. Namun, penting bagi saya untuk terus mengasah dan menerapkan rutinitas yang ditetapkan untuk memastikan saya tidak membiarkan hal ini berdampak buruk.”
Ketika berbicara tentang tekanan dalam permainannya, Stina Blackstenius berbagi: “Tidak dapat disangkal bahwa penalti terasa sangat menegangkan bagi saya. Ini sebagian besar berasal dari pengalaman saya sebelumnya karena gagal mencetak penalti krusial selama Kejuaraan Eropa ketika saya berusia 17 tahun. Inilah sebabnya mengapa sekarang saya merasa cukup sulit untuk melepaskan diri dari emosi ini dan sepenuhnya fokus. Namun, setelah sesi saya dengan adidas dan neuro11, saya berhasil mengidentifikasi rutinitas yang ditetapkan yang dapat menghindari terlalu banyak berpikir.”
adidas meluncurkan berbagai kisah atlet, wawasan dari para ahli, dan materi panduan yang didukung oleh ilmu neurosains- semuanya dirancang untuk membantu atlet di level mana pun untuk mengatasi tekanan dalam olahraga. Melalui serangkaian panduan multi-olahraga dan seri dokumenter atlet empat bagian yang candid, adidas akan berbagi cara mengakses zona optimal melalui serangkaian teknik rahasia. Panduan ini mengungkapkan area optimal gawang untuk tendangan penalti, cara menggunakan waktu untuk mendapatkan kembali fokus sebelum memasukkan lemparan bebas, serta dampak dwell time (waktu bola berada di stik) saat melakukan putt dalam golf – wawasan yang didukung sains ini membantu meningkatkan fokus mental selama beberapa momen paling bertekanan dalam olahraga.
Florian Alt, Wakil Presiden Komunikasi Merek Global di adidas, mengatakan: “Memahami sejauh mana tekanan negatif memengaruhi performa olahragawan semakin menegaskan pentingnya misi kami untuk membantu atlet di seluruh dunia mengatasinya – untuk sepenuhnya membuka kembali kegembiraan yang dihadirkan olahraga. Menjelang tahun yang luar biasa dalam dunia olahraga, kami berupaya untuk menginspirasi atlet generasi berikutnya untuk mengatasi tekanan dengan memberi mereka wawasan unik tentang bagaimana beberapa atlet terbaik dunia mengelola tekanan. Menggunakan data dan penelitian terbaru di bidang ilmu neurosains, kami juga telah merilis berbagai alat dan teknik untuk membantu semua orang mengatasi tekanan dalam olahraga. Kami berharap kampanye ini memungkinkan para atlet untuk kembali ke apa yang mereka sukai dari permainan – dengan mengingatkan mereka melalui slogan positif kami – you got this.”
Sepanjang kampanye merek global baru ini, adidas akan terus menyatukan berbagai ikon olahraga untuk menunjukkan bagaimana mereka menangani tekanan di beberapa momen paling penting, menginspirasi para atlet sehari-hari untuk melakukan hal yang sama. Melalui serangkaian konten dan aktivasi bertabur bintang bersamaan dengan beberapa acara olahraga terbesar, pesan adidas yang ditujukan kepada generasi atlet berikutnya adalah untuk percaya bahwa mereka dapat mengatasi tekanan dan meraih potensi penuh mereka dalam olahraga.
Serial dokumenter bergaya “fly-on-the-wall” ini akan tersedia di saluran Instagram dan YouTube adidas mulai 8 Februari 2024, dengan panduan praktik untuk setiap olahraga yang tersedia, dan juga akan ditampilkan di TikTok adidas.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.