
MALEINSPIRE.id – Industri musik global tengah digemparkan oleh kabar bahwa superstar dunia, The Weeknd, sedang dalam pembicaraan untuk memperoleh pembiayaan senilai 1 miliar dolar AS dengan menjaminkan hak musiknya.
Jika terealisasi, langkah ini akan menjadi salah satu kesepakatan terbesar yang pernah dilakukan oleh seorang artis individu, sekaligus menandai era baru dalam bagaimana musik dinilai sebagai aset finansial.
Menurut laporan awal Bloomberg, kesepakatan tersebut masih berada pada tahap awal.
Rencananya, The Weeknd akan menggunakan kepemilikannya atas hak penerbitan musik serta porsi kepemilikan atas rekaman master sebagai jaminan.
Berbeda dari penjualan katalog musik secara penuh yang banyak dilakukan artis lain, strategi ini memungkinkan dirinya mendapatkan akses ke dana segar dalam jumlah besar tanpa kehilangan kepemilikan penuh atas karya-karyanya.
Tren baru dalam industri musik
Model pembiayaan berbasis katalog musik ini semakin populer dalam beberapa tahun terakhir.
Banyak selebritas besar, seperti Bob Dylan, Justin Bieber, dan Bruce Springsteen, memilih menjual sebagian atau seluruh hak musik mereka dengan nilai ratusan juta dolar AS.
Namun, pendekatan The Weeknd lebih inovatif karena memberi fleksibilitas: ia memperoleh modal, tetapi tetap mempertahankan kendali atas warisan musikalnya.
Kesepakatan ini kabarnya dipimpin oleh Lyric Capital Group, perusahaan ekuitas swasta berbasis di New York, AS yang fokus pada investasi musik dan hiburan.
Seperti dilansir Billboard, minat investor pada katalog musik meningkat tajam dalam dekade terakhir karena pendapatan streaming yang stabil membuat musik dipandang sebagai aset jangka panjang yang menguntungkan.
Nilai besar di balik nama The Weeknd
The Weeknd, yang bernama asli Abel Tesfaye, saat ini merupakan salah satu artis paling berpengaruh di dunia dengan lebih dari 110 juta pendengar bulanan di Spotify.
Popularitas globalnya, ditambah katalog hits seperti Blinding Lights, Starboy, dan Save Your Tears, menjadikan musiknya memiliki nilai ekonomi yang luar biasa tinggi.
Menariknya, berita ini muncul di tengah rencana besar The Weeknd untuk “pensiun” dari nama panggungnya.
Ia mengungkapkan niat untuk meninggalkan identitas The Weeknd dan berkarya dengan nama aslinya, sebuah langkah yang dianggap sebagai transformasi kreatif menuju babak baru dalam kariernya.
Industri dan investor mengamati
Jika kesepakatan ini terwujud, hal tersebut dapat membuka jalan bagi artis lain untuk mengikuti jejak serupa.
Seperti dilansir dari Financial Times, investor institusional kini melihat katalog musik bukan hanya sebagai koleksi lagu, tetapi sebagai “aset intelektual” yang dapat diperdagangkan layaknya properti atau saham.
Bagi The Weeknd sendiri, pembiayaan besar ini diperkirakan akan mendukung ekspansi bisnisnya di luar musik. Ia selama ini aktif berinvestasi di berbagai sektor, termasuk mode, hiburan visual, hingga filantropi.
Dengan tambahan modal sebesar 1 miliar dolar, ruang geraknya akan semakin luas untuk mengeksplorasi proyek-proyek baru.
Era baru bagi musisi
Kesepakatan ini, jika benar-benar terealisasi, bukan hanya akan mempertegas posisi The Weeknd sebagai salah satu artis paling berpengaruh, tetapi juga menandai pergeseran besar dalam cara artis mengelola aset kreatif mereka.
Musik kini bukan sekadar karya seni, tetapi juga instrumen finansial bernilai miliaran dolar.