Kritik Sosial di Balik Mural Terbaru Banksy di London Akhir Tahun 2025

mural Banksy

MALEINSPIRE.id – Seniman jalanan misterius, Banksy, kembali mencuri perhatian publik London, Inggris melalui dua mural identik yang muncul hanya beberapa hari menjelang perayaan Hari Natal 2025.

Karya stensil terbaru ini menggambarkan dua anak kecil mengenakan mantel musim dingin, topi, dan sepatu bot karet, yang sedang berbaring di tanah sembari salah satunya menunjuk ke arah langit.

Karya pertama ditemukan pada 20 Desember 2025 di luar menara Centre Point dekat Tottenham Court Road. Sementara itu, karya kedua muncul di deretan garasi di Queen’s Mews, Bayswater.

Melalui akun Instagram resminya pada 22 Desember, Banksy mengonfirmasi keaslian karya di Bayswater dengan menampilkan sudut pandang unik: jari sang anak sejajar dengan lampu merah dari sebuah derek (crane) di dekatnya, menciptakan ilusi visual menyerupai “Bintang Betlehem”.

Simbolisme dan kritik sosial di balik karya Banksy

mural Banksy

Para pakar seni dan pengamat sosial menilai karya ini sebagai komentar pedas namun puitis mengenai isu tunawisma di kalangan pemuda selama musim liburan.

Pemilihan lokasi di menara Centre Point dianggap sangat simbolis; gedung pencakar langit tersebut dahulu merupakan pusat protes perumahan dan menjadi asal nama yayasan amal tunawisma ternama, Centrepoint.

Di Inggris, isu tunawisma terus menjadi perhatian serius.

Data menunjukkan bahwa ribuan pemuda menghadapi ketidakpastian hunian setiap musim dingin, sebuah realitas yang kontras dengan kemeriahan lampu Natal di pusat kota.

Kehadiran mural ini seolah memaksa pejalan kaki untuk berhenti sejenak dan merefleksikan sisi gelap dari gemerlapnya perayaan akhir tahun.

Kembali ke tema kemanusiaan yang reflektif

Karya musim dingin ini muncul setelah tahun yang penuh gejolak politik bagi Banksy.

Sebelumnya, pada September 2025 lalu, ia menuai kontroversi melalui mural di Royal Courts of Justice yang menggambarkan seorang hakim memukul demonstran dengan palu sidang —sebuah kritik tajam terhadap tindakan keras pemerintah terhadap kelompok aktivis.

Berbeda dari karya sebelumnya yang provokatif dan agresif, mural “menatap bintang” kali ini dipandang sebagai kembalinya Banksy ke tema-tema kemanusiaan yang lebih tenang namun reflektif.

Sebagaimana karya Banksy lainnya, kehadiran mural ini diperkirakan akan meningkatkan nilai properti di sekitar lokasi secara drastis.

Pemerintah setempat biasanya segera memasang pelindung kaca pleksiglas untuk menjaga karya tersebut dari vandalisme atau pencurian, mengingat nilai ekonomi satu karya Banksy orisinal di pasar lelang internasional kini dapat mencapai jutaan poundsterling.