
MALEINSPIRE.id – Perusahaan penyedia roket Blue Origin mengumumkan rencana untuk memangkas sekitar 10 persen dari jumlah karyawan mereka, atau sekitar 1.000 karyawan.
Pemangkasan ini dilakukan hampir sebulan setelah perusahaan tersebut meluncurkan roket orbital pertama mereka, New Glenn.
Seperti dilansir CNN, dalam sebuah e-mail CEO Blue Origin David Limp mengatakan pemutusan hubungan kerja ini akan memengaruhi beberapa posisi di bidang rekayasa, riset dan pengembangan, serta manajemen program/proyek, dan merampingkan lapisan manajerial.
Langkah ini diambil seiring dengan upaya Blue Origin menyelesaikan rencana operasional tahunan mereka.
Peta jalan milik perusahaan yang didirikan miliarder Amazon, Jeff Bezos pada 2000 ini menekankan peningkatan manufaktur dan mempercepat peluncuran roket-roket perusahaan.
New Glenn, roket kuat milik perusahaan yang mampu mengangkut satelit ke luar angkasa, telah melakukan penerbangan perdana bulan lalu.
Roket tersebut melakukan perjalanan tanpa awak untuk menguji bagaimana kendaraan itu dapat membawa muatan berat ke orbit Bumi yang jauh.
Blue Origin juga rutin meluncurkan roket New Shepard, kendaraan suborbital yang dirancang untuk membawa kelompok pelanggan yang membayar dalam perjalanan 10 menit yang mendekati batas luar angkasa.
Dalam e-mail yang sama, Limp tidak menghubungkan pemutusan hubungan kerja ini dengan proyek tertentu di Blue Origin.
“Kami tumbuh dan merekrut dengan sangat cepat dalam beberapa tahun terakhir,” tutur Limp seperti dikutip CNN.
“Dengan pertumbuhan itu, datang lebih banyak birokrasi dan kurang fokus dari yang kami butuhkan. Susunan organisasi kami harus berubah untuk memastikan peran kami selaras dengan pelaksanaan prioritas ini.”