Kalah Saing dengan Kompetitor, Intel Bakal Pangkas Lebih dari 5.000 Karyawan

MALEINSPIRE.id – Perusahaan teknologi multinasional, Intel mengonfirmasi akan memberhentikan lebih dari 5.000 karyawan di seluruh Amerika Serikat (AS) minggu ini.

Jumlah tersebut naik signifikan dari perkiraan awal yang hampir 4.000 orang, seperti dilaporkan Manufacturing Dive.

Angka terbaru ini muncul dalam pembaruan dokumen pemutusan hubungan kerja (PHK) yang diajukan sesuai Worker Adjustment and Retraining Notification (WARN) Act.

Menurut dokumen tersebut, gelombang PHK mulai berlaku sejak 11 Juli 2025 dan akan berdampak pada ratusan karyawan di California, Oregon, Texas, dan Arizona.

PHK terbesar terjadi di negara bagian California dan Oregon.

Di California, jumlah karyawan yang terkena PHK meningkat dua kali lipat menjadi 1.935 orang, sedangkan jumlah PHK di Oregon meningkat empat kali lipat menjadi 2.392 orang.

Intel juga menaikkan jumlah PHK di kantor Arizona menjadi 696 orang. Dengan pembaruan ini, total PHK di empat negara bagian mencapai lebih dari 5.000 orang.

“Kami mengambil langkah-langkah untuk menjadi perusahaan yang lebih ramping, lebih cepat, dan lebih efisien,” demikian bunyi keterangan resmi Intel.

Alasan PHK

Langkah ini merupakan bagian dari restrukturisasi besar di bawah CEO baru, Lip-Bu Tan yang berupaya menjadikan Intel lebih ramping dan efisien setelah kalah bersaing dari produsen chip lainnya beberapa tahun terakhir.

Intel menyatakan, pemangkasan ini bertujuan mengurangi kompleksitas organisasi dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, dilansir India Today.

Di Oregon saja, PHK ini memengaruhi sekitar 12 persen tenaga kerja lokal Intel.

Karyawan yang terdampak termasuk insinyur desain chip, pengembang perangkat lunak cloud, pekerja manufaktur, serta beberapa eksekutif senior seperti kepala divisi bisnis dan wakil presiden IT.

Divisi internal foundry yang menangani produksi chip disebut menjadi salah satu yang paling terdampak, dengan potensi hingga 20 persen staf kehilangan pekerjaan, menurut memo internal yang bocor.

Jika mengikuti pola PHK sebelumnya, pengurangan ini akan dilakukan melalui tawaran pengunduran diri sukarela atau pensiun dini.

Pekerja yang terdampak juga akan menerima pemberitahuan 60 hari atau empat minggu, beserta gaji dan tunjangan selama sembilan minggu.

Dalam pernyataan terbaru, CEO Intel menyebutkan, budaya internal perusahaan juga akan berubah.

Kepemimpinan tidak lagi diukur dari besarnya tim yang dipimpin, melainkan dari kinerja tim kecil yang efisien.

Sebagian fungsi pemasaran Intel akan dialihkan ke Accenture yang kemungkinan akan menggunakan alat berbasis AI untuk mengelola komunikasi pelanggan.

Gelombang PHK pada 2025 terjadi setelah Intel memberhentikan 15.000 karyawan pada 2024.

Intel menegaskan, keputusan ini diambil setelah pertimbangan matang dan berkomitmen untuk memperlakukan karyawan yang terdampak dengan kepedulian dan rasa hormat.

Kalah dari pesaing

Perusahaan teknologi Intel, yang dikenal sebagai produsen prosesor komputer pribadi, tertinggal dari para pesaingnya, seperti AMD dan Nvidia dalam perkembangan pasar semikonduktor.

Pada 2024, Intel mencatat kerugian bersih sebesar 18,8 miliar dolar AS, sebagian besar disebabkan oleh kesulitan mereka dalam beralih ke desain chip yang lebih kecil dan efisien.

“Kita dipandang terlalu lambat, terlalu rumit, dan terlalu kaku, dan kita harus berubah,” kata CEO Tan, dalam surat internal kepada seluruh karyawan pada 24 April 2025.

Ia pun menyampaikan rencana untuk menjadikan Intel sebagai perusahaan yang lebih fokus pada rekayasa, memangkas banyak lapisan tim yang selama ini menciptakan birokrasi tidak perlu dan memperlambat kinerja.

Dalam jangka panjang, Tan juga ingin menyempurnakan strategi AI Intel dengan fokus pada bidang-bidang baru yang berkembang, sekaligus membangun kepercayaan dari pelanggan pabrik chip (foundry customers).