75 Tahun Silverstone, Lintasan Penuh Sejarah Grand Prix Inggris

MALEINSPIRE.id – Pada akhir Juli 2025, desa tenang Silverstone di Northamptonshire, Inggris, mendadak menjadi pusat perhatian dunia Formula 1.

Sirkuit bersejarah ini menjadi tuan rumah Grand Prix Inggris ke-75, sekaligus babak tengah musim yang paling kompetitif selama dekade terakhir.

Menyambut dua babak penuh drama di tengah gelombang panas, total 500.000 penggemar hadir sepanjang minggu —rekor tertinggi dalam sejarah Silverstone.

Balapan ini menampilkan 20 pebalap dari 10 tim yang bersaing ketat memperebutkan poin dan tempat di buku sejarah.

Sir Lewis Hamilton, sembilan kali juara di Silverstone, tampil perdana bersama Ferrari di kandang sendiri. Ia memulai dari posisi kelima dan finis posisi keempat.

Rekannya yang selalu bersaing ketat, Max Verstappen, memimpin start namun hanya mampu berada di posisi kelima akhir —posisi di mana Hamilton memulai balapan.

Namun, kejutan terbesar datang dari pebalap veteran Sauber, Nico Hulkenberg.

Pada balapan ke-240 dalam kariernya dan ke-13 kalinya di Silverstone, Hulkenberg memecahkan rekor panjang tanpa podium —sebuah catatan pahit yang bertahan sejak debutnya.

Kali ini, ia berhasil mencapai podium pertama kali dan menempati posisi ketiga, ditemani duet McLaren di posisi lebih atas.

Silverstone sendiri bukan sekadar sirkuit, melainkan sudah menjadi saksi banyak bab epik dalam sejarah F1.

Balapan resmi pertama Formula 1 dunia digelar di sana pada Grand Prix Inggris 1950 dan dimenangkan oleh Nino Farina dari Alfa Romeo.

Hanya tiga pebalap yang menyelesaikan balapan 70 lap kala itu: Farina, Luigi Fagioli, dan Reg Parnell.

Dalam 75 tahun terakhir, Silverstone terus bertransformasi dari bekas landasan udara RAF menjadi salah satu sirkuit paling menantang di kalender F1.

Tikungan ikonis seperti “Maggotts dan Becketts” menuntut perpaduan kecepatan ekstrem dan presisi teknis.

Kecepatan rata-rata balapan meningkat tajam: dari 146,5 kilometer per jam pada 1950 menjadi 233 kilometer per jam pada 2025.

Panjang lintasan juga bertambah dari 4,63 kilometer menjadi 5,89 kilometer setelah penambahan chicane pada 1975.

Kemenangan tahun ini jatuh ke tangan Lando Norris. Pebalap muda asal Inggris ini tengah bersaing ketat dengan rekan setimnya, Oscar Piastri, dalam perebutan gelar yang memikat —menggambarkan dinamika baru era F1 pasca popularitas seri dokumenter Drive to Survive.

Grand Prix Inggris 2025 juga menyatukan olahraga dan budaya.

Seniman Nigeria-Inggris Slawn mendesain mobil Racing Bulls — desain pertama dalam sejarah F1.

Saat teknologi dan budaya semakin berpadu, masa depan F1 terlihat semakin menarik untuk dikembangkan selama 75 tahun mendatang.