Jangan Unggah Foto Boarding Pass ke Media Sosial Ketika Liburan, Mengapa?

MALEINSPIRE.id – Ketika liburan ke destinasi wisata impian, seringkali turis tergoda untuk memamerkan momen bahagia itu di media sosial.

Namun, ada satu hal yang sebaiknya tidak diunggah ke media sosial saat liburan, yakni foto boarding pass kita.

Seperti dilansir The New York Post, pakar sekaligus konten kreator perjalanan, Eunice, mengungkapkan bahayanya mengunggah foto boarding pass di media sosial atau internet.

Hal itu, kata dia, bisa membuka pintu bagi penjahat siber untuk mengakses data pribadi traveler.

“Berhenti lakukan ini (mengunggah foto boarding pass) kalau tak ingin kena masalah besar,” sebut Eunice, dikutip The New York Post.

“Dari boarding pass saja, mereka bisa tahu nama, email, bahkan nomor paspor kita.”

Studi terbaru mendukung peringatan tersebut, menunjukkan bahwa informasi yang tercantum di boarding pass bisa sangat sensitif dan berbahaya jika jatuh ke tangan yang salah.

Data penting yang dapat disalahgunakan pada boarding pass

Boarding pass tak hanya mencantumkan nama dan nomor penerbangan. Berikut beberapa informasi krusial yang bisa disalahgunakan penjahat siber:

1. Passenger name record (PNR)

Passenger name record atau PNR adalah kode unik berisi enam karakter alfanumerik yang merekam informasi pribadi penumpang, termasuk preferensi makanan, rincian penerbangan, hingga nomor paspor.

Jika PNR dicuri, pelaku bisa mengubah atau membatalkan penerbangan, mengakses poin frequent flyer, serta menyalahgunakan data pribadi untuk penipuan identitas.

2. Barcode dan QR code

Gambar kotak hitam-putih atau kode batang di boarding pass menyimpan semua data penerbangan penumpang.

Jika dipindai oleh orang yang tidak bertanggung jawab, mereka bisa melacak kebiasaan perjalanan, meniru identitas, bahkan melakukan perubahan ilegal pada pemesanan perjalanan kita.

3. Kode “SSSS”

Jika kita melihat kode SSSS atau “Secondary Security Screening Selection” di boarding pass, maka akan melalui pemeriksaan keamanan tambahan mulai dari pengecekan tubuh, tas, hingga uji bahan peledak.

Hal itu tidak berkaitan langsung dengan risiko siber, tapi bisa merepotkan penumpang di bandara.

4. Sequence number

Sebagai contoh, jika sebuah sequence number tertulis “SEQ016”, artinya kita adalah penumpang ke-16 yang check-in.

Meski tidak penting bagi peretas, kode ini berguna untuk melacak urutan check-in penumpang dan potensi kompensasi jika penerbangan tertunda.