Catatan Buruk Manchester United di Musim 2024-2025, Bagaimana Nasib Sang Pelatih?

MALEINSPIRE.id – Nestapa Manchester United di kancah Premier League musim 2024-2025 sepertinya belum akan berakhir dalam waktu dekat.

Hasil terbaru, Setan Merah kalah 0-1 melawan Nottingham Forest dalam pertandingan lanjutan Premier League di City Ground, Rabu (2/4/2025) lalu.

Kekalahan melawan Notthingham Forest adalah kekalahan ke-13 MU di Premier League musim ini. Gol Anthony Elanga pada awal babak pertama gagal dibalas para pemain The Red Devils.

Hasil itu membuat posisi Ruben Amorim, juru taktik MU semakin terpojok.

MU juga gagal memperbaiki posisi di klasemen, lantaran masih bercokol di peringkat ke-13.

Amorim buka suara menyikapi catatan buruk klub sepanjang musim ini. Menurut dia, dirinya tidak punya banyak waktu untuk memperbaiki kondisi klub yang sudah sangat parah.

Ia juga mengaku mendapatkan banyak tekanan sebagai manajer MU.

“Di Manchester United, Anda tidak punya waktu. Saya tidak punya waktu. Kami harus melakukannya dengan benar dan cepat,” tegas Amorim, dilansir laman ESPN.

“Di sini, tekanannya terkadang terlalu besar. Kami memulai permainan dengan kebobolan dan menempatkan Nottingham pada posisi yang mereka inginkan.”

“Mereka bertahan dengan banyak pemain dan punya pemain yang sangat cepat untuk melakukan transisi,” lanjutnya.

“Bahkan, dengan itu pun kami masih bisa mengendalikan pertandingan dengan cukup baik, terutama pada babak kedua. Meskipun pada sepertiga akhir kami tidak cukup bagus.”

Garnacho disebut bintang masa depan klub

Satu di antara pemain Manchester United yang tampil buruk pada duel itu adalah Alejandro Garnacho. Striker asal Argentina itu gagal menciptakan peluang berbahaya.

Meski demikian, Amorim tetap meyakini Garnacho adalah masa depan Manchester United.

“Dia melakukan segalanya. Terkadang, ketika melakukan hal yang benar, pada sepertiga akhir Anda tidak begitu bagus. Itu bisa terjadi,” catat Amorim.

“Hal penting bagi saya adalah ketika perlu berlari, dia harus melakukannya. Tentunya kami ingin pemain yang bisa berhadapan satu lawan satu. Namun, terkadang dia berusaha terlalu keras.”