
MALEINSPIRE.id – Ada alasan mengapa traveler diimbau untuk tiba beberapa jam sebelumnya di bandara ketika bepergian naik pesawat.
Selain agar tidak ketinggalan pesawat, alasan lainnya adalah agar terhindar dari denda. Ya, ada maskapai penerbangan yang menerapkan denda bagi mereka yang terlambat boarding.
Maskapai penerbangan asal Irlandia, Ryanair memiliki kebijakan baru bagi traveler. Mereka tak segan-segan memberikan denda bagi traveler yang telat boarding ke pesawat.
Dilansir New York Post, kebijakan itu pun langsung memicu perdebatan dan viral di media sosial. Tak sedikit traveler yang merasa keberatan dengan aturan tersebut, karena mereka harus membayar mahal ketika telat.
Penumpang setidaknya harus membayar 128 dolar AS jika tiba di penerbangan kurang dari 40 menit sebelum keberangkatan, seperti dilaporkan Daily Star.
Pada saat itu, meja check-in akan ditutup dan proses naik pesawat akan dilakukan tanpa penumpang yang terlambat.
Tidak hanya itu, ibarat “sudah jatuh, tertimpa tangga”, mereka yang terlambat juga akan dibebankan pajak tambahan ketika memesan penerbangan berikutnya.
“(Denda) juga berlaku bagi penumpang yang tiba di loket tiket hingga satu jam setelah keberangkatan mereka, untuk pindah ke penerbangan berikutnya yang tersedia,” demikian bunyi kebijakan tersebut.
Sebelumnya Ryanair juga menerapkan denda serupa, di mana penumpang yang tidak melakukan check-in secara daring hingga dua jam sebelum keberangkatan akan dikenakan denda 70 dolar AS atau sekitar Rp 1,1 juta.
“Jika Anda tidak melakukan check-in secara online hingga dua jam sebelum waktu keberangkatan yang dijadwalkan, Anda dapat check-in di bandara hingga 40 menit sebelum keberangkatan, tetapi akan dikenakan biaya,” tulis pihak maskapai.
Diimbau datang lebih awal
Untuk menghindari denda, Ryanair menyarankan penumpang untuk melakukan check-in secara online dan tiba di bandara dengan waktu yang cukup.
Meski dikenal ketat, ada alasan mengapa maskapai tersebut menerapkan kebijakan demikian.
Salah satu alasannya adalah karena tren “Airport Hacks” yang viral di media sosial. Tren ini mengajak traveler untuk boarding di menit-menit akhir demi menghindari antrean panjang.
Tren yang meresahkan dan semakin populer ini telah menyebabkan setidaknya satu orang ketinggalan pesawat.